Perundingan Nuklir Iran Diprediksi Menabrak Tenggat

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 28 Juni 2015 21:18 WIB

Kiri-kanan: Menlu A.S. John Kerry, Menlu Inggris Philip Hammond, Menlu Rusia Sergei Lavrov, Menlu Iran Javad Zarif, dan Menlu Jerman Frank-Walter Steinmeier, berfoto sebelum pertemuan di Vienna, Austria, 24 November 2014. REUTERS/Leonhard Foeger

TEMPO.CO, Wina - Enam kekuatan dunia berusaha untuk menegosiasikan kesepakatan bersejarah dengan Iran untuk mengekang rencana program nuklirnya melalui negosiasi meskipun melewati tenggat 30 Juni, kata seorang pejabat senior Amerika Serikat, Minggu 28 Juni 2015.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dijadwalkan meninggalkan Wina dan kembali ke Teheran untuk konsultasi dengan para pemimpin Iran terkait negosiasi nuklir di Wina itu.

Pejabat dari dua belah pihak mengatakan, perbedaan besar masih tetap menghadang penyelesaian perundingan nuklir yang dijadwalkan rampung 30 Juni 2015. Wakil enam negara yang berunding dengan Iran adalah Amerika Serikat, Rusia, Cina, Prancis, Inggris dan Jerman, yang juga dikenal dengan negara P5+1.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Frederica Mogherini, Minggu 28 Juni 2015 pagi mengatakan bahwa tidak mungkin mencapai kesepakatan sesuai batas waktu yang ditetapkan. Menurut dia, perlul tambahan beberapa hari untuk merampungkan akhir perundingan itu.

Para menteri luar negeri dari negara-negara peserta negosiasi berkumpul di Wina, Minggu 28 Juni 2015, untuk menilai kemajuan dari pembicaraan nuklir itu.

"Zarif akan kembali ke Teheran (Minggu) malam ini dan akan kembali ke Wina besok (Selasa, 29 Juni 2015)," kata kantor berita Iran, Tasnim, mengutip seorang pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya.

Seorang pejabat Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Zarif akan "berkonsultasi dengan pimpinan" atas perkembangan pembicaraan di Wina.

Negosiasi ini untuk membatasi program nuklir Teheran. Sebagai gantinya, sanksi ekonomi oleh AS, Uni Eropa dan PBB terhadap Teheran akan dicabut.

Amerika Serikat, Israel dan beberapa negara Barat khawatir Iran berusaha untuk mengembangkan kemampuan senjata nuklir, namun Teheran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

Perbedaan utama yang masih menghadang perundingan ini adalah pada kecepatan dan waktu pencabutan sanksi untuk Iran dan pada sifat mekanisme pemantauan untuk memastikan Teheran tidak mengkhianati isi kesepakatan ini. AS dan perunding Eropa juga ingin memastikan ada mekanisme untuk memulihkan sanksi jika Teheran gagal memenuhi komitmennya.

Pada bulan November 2014, tujuh negara yang terlibat dalam pembicaraan ini menetapkan batas waktu akhir Maret untuk disepakatinya perjanjian kerangka kerja. Kenyataannya, mereka baru bisa mencapai kesepakatan soal kerangka kerja itu pada 2 April 2015, dan menetapkan batas waktu 30 Juni untuk kesepakatan yang komprehensif.

REUTERS | ABDUL MANAN

Berita terkait

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .

Baca Selengkapnya

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.

Baca Selengkapnya

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.

Baca Selengkapnya

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media

Baca Selengkapnya

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya

Baca Selengkapnya

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.

Baca Selengkapnya