Kilang Gas AS di Prancis Dibom, Ada Potongan Kepala Manusia

Reporter

Jumat, 26 Juni 2015 20:57 WIB

Gendarmes Perancis memblokir akses jalan menuju kawasan industri Saint-Quentin-Fallavier, luar Lyon, Perancis, 26 Juni 2015. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan bom terjadi di sebuah kilang gas Air Products milik Amerika Serikat di area industri Saint Quentinn Falavier, Lyon, Prancis, Jumat siang, 26 Juni 2015. Dua pengebom menabrakkan mobilnya ke kontainer gas sehingga mengakibatkan satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka.

Para penyerang diduga merupakan kelompok militan Islam. Polisi menemukan potongan kepala dan dua bendera dengan tulisan Arab di depan pintu gerbang pabrik. Pejabat Prancis mengidentifikasi seseorang yang diduga pelaku bernama Yacine Sali, 30 tahun. Ia dikenal sebagai anggota kelompok radikal sejak 2006.

"Lelaki ini ditandai sebagai bagian ‘sekuriti’ dalam kelompok radikal tahun 2006. Namun dia tidak pernah melakukan kriminal," kata pejabat Prancis, Cazeneuve, kepada wartawan, Jumat, 26 Juni 2015.

Seorang sumber menuturkan terdapat dua penyerang yang memasuki pabrik dengan membawa spanduk bertuliskan bahasa Arab. Sumber lain mengklaim spanduk tersebut merupakan bendera kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun belum jelas apakah kelompok ini terafiliasi dengan kelompok lain. Motif penyerangan pun belum diketahui.

Agence France-Presse melaporkan, terdapat sejumlah bom berkekuatan kecil yang telah dipasang di beberapa titik pabrik. Pemerintah Prancis langsung melakukan investigasi atas serangan ini.

Presiden Francois Hollande bahkan rela meninggalkan Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa dan kembali ke negaranya. Dalam konferensi pers, Hollande yakin para penyerang sengaja ingin meledakkan kilang gas tersebut. "Serangan ini murni disebabkan oleh teroris setelah ditemukannya potongan tubuh dan tanda tulisan Arab," ucap Hollande.

Serangan ini merupakan peristiwa kedua yang terjadi di Prancis dalam setahun terakhir. Sebelumnya, penyerangan terjadi di kantor media Charlie Hebdo yang menewaskan 17 orang.

BUSINESS INSIDER | PUTRI A.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

42 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya