Korban Gelombang Panas Pakistan Capai Seribu Orang  

Reporter

Jumat, 26 Juni 2015 13:51 WIB

Relawan memberi label identifikasi ke tubuh korban gelombang panas di kamar mayat di Karachi, Pakistan, 22 Juni 2015. Gelombang panas menewaskan sedikitnya 200 orang lebih dan korban tewas terus berjatuhan. RIZWAN TABASSUM/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Karachi - Pejabat senior dari organisasi amal Edhi Foundation, Anwar Kazmi, mengatakan korban akibat gelombang panas yang melanda Pakistan bagian selatan, Karachi mencapai seribu orang hingga Kamis, 25 Juni 2015. "Kantung mayat sudah menumpuk di lantai kamar akibat suhu panas ini," katanya. Unit pendingin pun tidak bekerja karena sudah terlalu banyak mayat.

Daerah itu kehabisan kamar mayat. Masyarakat terpaksa membantu rumah sakit lantaran kehabisan kapasitas. Mereka menyediakan rumah mereka untuk perawatan korban yang masih hidup.

Kazmi mengatakan pihaknya memberikan apresiasi lebih kepada dokter dan staf rumah sakit pemerintah yang bekerja tanpa lelah. "Mereka merawat pasien dalam jumlah yang sangat banyak," katanya. Rumah sakit pun sudah meminta para mahasiswa dokter untuk bekerja lebih keras.

Gelombang panas melanda kota yang berpenduduk 20 juta orang ini. Keadaan ini ditambah dengan terputusnya aliran listrik yang mengakibatkan kipas angin atau pendingin ruangan, air, serta cahaya dari lampu tidak ada.

Cuaca panas ini pun melanda bertepatan dengan awal bulan suci Ramadan saat banyak warga muslim yang harus menahan lapar dan haus di waktu siang hari. Toko-toko enggan menjual es atau air pada siang hari karena takut melanggar aturan agama. Bila tetap melakukannya, mereka akan terkena denda. Menjual makanan dan minuman sejak fajar hingga senja pun menjadi hal ilegal bagi mereka saat ini.

Suhu di daerah itu mencapai 44 derajat Celsius menjelang akhir pekan. Suhu ini adalah yang terpanas sejak 1981. Para peramal cuaca sudah memprediksi akan ada hujan pada beberapa hari mendatang. Sayang sampai saat ini belum juga ada tanda tanda turunnya hujan.

ABC NEWS | MITRA TARIGAN

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya