PAKISTAN DARURAT: 450 Orang Tewas Gara-gara Hawa Panas

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 23 Juni 2015 16:13 WIB

Para warga menyiram tubuhnya dengan air untuk menghindari gelombang panas di sumber air sebuah taman kota di Islamabad, Pakistan, 21 Juni 2015. Pemerintah menerapkan keadaan darurat di seluruh rumah sakit akibat serangan gelombang panas. FAROOQ NAEEM/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Karachi - Pemerintah Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif menetapkan keadaan darurat untuk mengatasi gelombang hawa panas di Provinsi Sindh. Serangan hawa panas ini sudah merenggut nyawa 450 orang hingga Selasa, 23 Juni 2015.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan (NDMA) mengatakan lembaga itu sudah menerima perintah dari Perdana Menteri untuk segera mengambil tindakan. Tentara juga sudah dikerahkan untuk mendirikan pusat-pusat bantuan serangan hawa panas dan membantu NDMA.

Berita kasus Angeline:
TRAGEDI ANGELINE: Margriet Ungkap Asal Mula Nama Angeline
ANGELINE DIBUNUH: Lubang Itu Disiapkan 3 Pekan Sebelumnya

Hasil Tes: Agus Jujur Soal Jeritan Angeline & Peran Margriet

Banyak korban jiwa dalam serangan hawa panas ini yang merupakan warga usia lanjut dari keluarga miskin. Petugas kesehatan mengatakan kebanyakan korban jiwa berada di kota terbesar di Pakistan, Karachi, yang temperaturnya mencapai 45 derajat Celsius selama beberapa hari belakangan.

Adapun ratusan orang yang terkena dampak serangan hawa panas telah mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit pemerintah.

Berita Lain
Cewek ABG Berwajah Nenek-nenek Rayakan Ultah Ke-18
Ajaib, Pria 26 Tahun Ini Belum Puber, Tetap Berwajah Bocah


Penggunaan listrik untuk menyalakan mesin penyejuk ruangan meningkat sejalan dengan melonjaknya keperluan listrik dalam Ramadan. Suhu yang amat panas bukan hal yang tidak biasa di Pakistan, tapi kekurangan listrik pada saat yang bersamaan membuat masalah menjadi lebih buruk.

Sejumlah unjuk rasa sporadis berlangsung di beberapa bagian Karachi. Demonstran menuding pemerintah dan perusahaan listrik kota itu, K-Electric, gagal mencegah jatuhnya korban jiwa gara-gara serangan hawa panas tersebut.

BBC.CO.UK | BC

Berita Menarik Lain

Waspadalah, Tisu Basah Ternyata Berbahaya bagi Kesehatan
Heboh Jin Botak yang Bisa Perkosa dan Bunuh Gadis Ciledug
Sopir Pribadi Prabowo Ditemukan Tewas di Ranjang
Kedah Gempar, Guru Ini Minta Siswa Nonmuslim Minum Urine

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

1 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

11 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

17 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

18 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

27 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

29 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

52 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

57 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

59 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

4 Maret 2024

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya