WikiLeaks Bocorkan Dokumen Rahasia Arab Saudi  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 21 Juni 2015 06:10 WIB

Pendiri WikiLeaks, Julian Assange. REUTERS/John Stillwell

TEMPO.CO, Jakarta - Situs WikiLeaks mulai membocorkan dokumen rahasia dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi. Tumpukan dokumen yang mulai dibocorkan sejak hari Jumat 19 Juni 2015 itu, termasuk di antaranya lebih dari 61.000 dokumen, disebut sebagai "tahap pertama" dari "The Saudi Cables."

Dokumen yang dibocorkan itu berisi komunikasi rahasia Departemen Luar Negeri dan Kedutaan Besar Arab Saudi di seluruh dunia serta lembaga negara Arab Saudi lainnya, termasuk badan badan intelijennya, General Intelligence Services.

Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Jumat, pendiri WikiLeaks Julian Assange menulis, dokumen itu dibuka untuk "mengangkat tabir kediktatoran yang semakin rahasia dan tidak menentu yang tidak hanya memperingati 100 tahun pemenggalan pada tahun ini, tetapi juga menjadi ancaman bagi tetangga dan dirinya sendiri."

Wikileaks mengklaim akan merilis ribuan dokumen lainnya selama beberapa minggu mendatang, yang jumlahnya 500.00 dokumen secara keseluruhan.

Pada akhir Mei, situs ini merilis lebih dari setengah juta kabel diplomatik AS dari tahun 1978, "Carter Cables II", yang menguraikan hubungan luar negeri antara Amerika Serikat dan negara-negara lain selama tahun yang penting dalam sejarah.

Sebagai respons atas tindakan WikiLeaks, Arab Saudi, Sabtu 20 Juni 2015, mendesak warganya untuk tidak membagikan "dokumen yang mungkin palsu" itu. Tetapi pernyataan yang dibuat oleh Kementerian Luar Negeri Arab Saudi di akun Twitter-nya itu tidak menyangkal langsung keaslian dokumen tersebut.

Dalam siaran persnya dikatakan, rilis WikiLeaks soal dokumen Arab Saudi ini bertepatan dengan peringatan tiga tahun dari pendirinya, Julian Assange, yang mencari suaka di kedutaan Ekuador di London.

Assange berlindung di kedutaan itu untuk menghindari ekstradisi ke Swedia, di mana ia akan diinterogasi tentang dugaan kejahatan seks yang dilakukannya. Assange membantah tudingan melakukan kejahatan seks itu.

Juru bicara WikiLeaks Kristinn Hrafnsson mengatakan bahwa ia yakin dokumen itu asli.

Tidak jelas bagaimana WikiLeaks mendapat dokumen tersebut. Namun dalam pernyataan di situsnya Wikileaks mengacu pada serangan elektronik baru pada Kementerian Luar Negeri Arab Saudi oleh kelompok yang menamakan dirinya Tentara Cyber Yaman.

Hrafnsson menolak menguraikan atau mengatakan apakah para peretas dari Yaman itu yang memberikan dokumen ke WikiLeaks. "Sebagai soal kebijakan, kami tidak akan membahas sumber dari bahan-bahan itu," ujarnya.

NEWSWEEK | THE AUSTRALIAN

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya