Warga Muslim Filipina bersorak usai penandatanganan perjanjian perdamaian antara pemimpin Moro Islamic Liberation Front (MILF) dan Presiden Filipina Benigno Aquino III saat berkumpul di depan istana kepresidenan di Manila, Filipina (27/3). Perjanjian ini akan mengakhiri pemberontakan yang sudah berlangsung bertahun-tahun. (AP Photo)
TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Benigno Aquino berupaya untuk menghidupkan kembali proses perdamaian yang sempat terhenti dengan pemberontak muslim pada Selasa, 16 Juni 2015. Ia menyeru anggota parlemen untuk memberikan otonomi bagi wilayah selatan bangsa Moro yang dihuni mayoritas masyarakat muslim.
"Saudara-saudara Moro kita telah membuat komitmen, dan itu adalah bukti nyata kesungguhan mereka," kata Aquino dalam pidatonya pada upacara dekomisioning di Mindanao.
Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dalam upacara tersebut juga secara simbolis menyerahkan 75 senjata. Sebelumnya, MILF, kelompok gerilyawan muslim terbesar di Filipina, telah bersepakat pada Maret tahun lalu untuk membubarkan pasukan gerilya dan menyerahkan 15 ribu senjata sebagai pertukaran untuk kontrol pada bidang perekonomian, budaya, dan politik mereka.
Senjata-senjata itu akan diserahkan kepada kelompok pemantau independen, dan sebagai gantinya pemerintah akan memberikan sekitar 25 ribu peso (Rp 7,4 juta) kepada masing-masing 145 mantan gerilyawan untuk memulai hidup baru sebagai petani. Demikian dilansir di laman Trust.org.
Al-haji Murad Ebrahim, pemimpin kelompok pemberontak yang memiliki 11 ribu anggota, mengatakan penyerahan senjata itu bukan tanda kelemahan. "Kami memulai perjalanan panjang menuju transformasi, bukan menyerah," ujarnya.
Aquino dipercaya berusaha untuk mewujudkan cita-cita perdamaian sebelum turun dari kekuasaan pada Juni 2016. Konflik 45 tahun antara pemerintah Filipina--negara dengan mayoritas penduduk Katolik--dan kelompok muslim yang berbasis di daerah selatan dilaporkan telah menewaskan 120 ribu orang, menyebabkan 2 juta orang mengungsi, dan menghambat pertumbuhan di wilayah selatan yang kaya akan sumber daya.