Ini Alasan India dan Arab Alami Suhu Panas Ekstrem  

Reporter

Kamis, 4 Juni 2015 06:30 WIB

Sepeda motor melintas di atas aspal yang meleleh akibat gelombang panas di New Delhi, India, 27 Mei 2015. Di New Delhi suhu bisa mencapai lebih dari 45C pada siang hari. Epa/Harish Tyagi via metro.co.uk

TEMPO.CO , Jakarta - Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Widada Sulistya mengatakan suhu panas ekstrem yang terjadi di India dan Arab Saudi akibat datangnya musim panas di belahan bumi utara. Musim panas ini merata terjadi di wilayah bumi bagian utara, seperti Jepang, Amerika, Eropa, dan Cina, dengan suhu rata-rata di atas 40 derajat Celcius.

Dia menjelaskan, puncak musim panas memang biasa terjadi pada Juni dan Juli. “Namun yang membuat beda, tahun ini musim panas datang bersamaan dengan terjadinya gelombang penyimpangan panas,” ucap Widada ketika dihubungi Tempo, Rabu, 3 Juni 2015.

Dia berujar, penyimpangan gelombang panas yang terjadi saat ini di Arab Saudi dan India kemudian terhenti dan bertahan di India. “Seharusnya gelombang panas ini mengalir terbawa angin dari arah bumi bagian barat menuju timur. Sedangkan saat ini gangguan aliran gelombang panas ini tertahan di India,” tuturnya.

Menurut Widada, gelombang panas yang melewati India tersebut tertahan akibat kondisi negara itu yang juga berkontur pegunungan, salah satunya Pegunungan Himalaya. “Pegunungan inilah yang menghambat pergerakan angin menuju timur.”

Anomali suhu yang terjadi di India dan Arab saat ini pun, kata dia, hanya melewati 1-2 derajat Celcius dari suhu panas biasanya. Menurut dia, kondisi ini akan terjadi sementara.

Widada menjelaskan, tingginya jumlah korban akibat panas ekstrem di India juga dipengaruhi lokasi yang dilintasi gelombang penyimpangan panas. “Di Arab, padang pasir yang tidak ada penghuninya mungkin tidak membawa korban. Tapi di India, lokasi yang dilintasi mungkin berisi permukiman, sehingga banyak korban.”

Situasi suhu ekstrem ini, ujar dia, diperkirakan akan segera berakhir pada akhir Juni, saat India memasuki musim hujan. Sedangkan suhu panas di Arab Saudi kemungkinan masih akan terjadi hingga September, waktu musim panas baru akan berakhir.

Sejak 18 Mei 2015, India diserang gelombang panas. Suhu udara di Negara Bagian Telangana sempat mencapai 48 derajat Celcius. Akibat suhu panas tersebut, tercatat lebih dari 2.000 warga India meninggal dunia akibat suhu ekstrem yang melanda negara tersebut.

MAYA NAWANGWULAN

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

16 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

1 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

3 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

3 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

3 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya