Siswa Nepal Mulai Sekolah: Menyakitkan Lihat Puing Kelasku  

Reporter

Senin, 1 Juni 2015 07:42 WIB

Birendra Karmacharya bersama dengan anak-anaknya melintasi didepan reruntuhan bagunan yang hancur akibat gempa bumi April lalu saat mengantarkannya kesekolah pada hari pertama di Bhaktapur, Nepal, 31 Mei 2015. REUTERS/Navesh Chitrakar

TEMPO.CO, Kathmandu - Ribuan pelajar Nepal kembali bersekolah seusai tragedi gempa yang terjadi lima pekan lalu. Mereka berangkat ke sekolah pada Minggu, 31 Mei 2015. Bagi orang-orang Himalaya, Minggu adalah hari kerja.

Anak-anak menggandeng tangan orang tua mereka melewati reruntuhan sekolah. Mereka belajar di tenda dan pondok-pondok hingga gedung baru selesai dibangun. Lebih dari 32 ribu ruang kelas rusak akibat gempa berkekuatan 7,9 skala Richter yang mengguncang Nepal pada 25 April 2015.

Gempa susulan yang terjadi beberapa hari kemudian menghambat perbaikan gedung. "Aku khawatir. Menyakitkan melihat puing-puing ruang kelasku," kata Shasham Shresth, siswa kelas X Sekolah Menengah Pertama Kuleswor Awas di Kathmandu.

Menteri Pendidikan Hari Lamsal mengatakan memulai kegiatan belajar mengajar sangat penting untuk menunjukkan bahwa kehidupan di Nepal kembali normal. "Kami akan membangun pusat belajar sementara karena pembangunan gedung lama akan memerlukan waktu," kata Lamsal.

Pemerintah dibantu sejumlah lembaga sosial membangun 137 pusat belajar sementara untuk 14 ribu siswa di seluruh Nepal. Lembaga perlindungan anak-anak PBB, Unicef, menyatakan dibutuhkan sedikitnya US$ 24 juta untuk membangun pusat belajar itu dan melatih lebih dari 19 ribu guru serta sukarelawan.

"Pendidikan tidak bisa menunggu seluruh perbaikan dan pembangunan kembali," kata perwakilan Unicef di Nepal, Tomoo Hozumi. Menurut dia, kegiatan belajar-mengajar merupakan salah satu bentuk pemulihan kondisi psikososial anak-anak. Dengan adanya tempat belajar, anak-anak akan terhindar dari kekerasan, stres, dan potensi perdagangan anak. Sedangkan orang tua mereka tetap dapat bekerja seperti biasa.

REUTERS | PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

18 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

3 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

4 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

5 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

5 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

5 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

6 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya