Malaysia Bongkar Kuburan Masal yang Diduga Migran Rohingya  

Reporter

Editor

Kurniawan

Rabu, 27 Mei 2015 08:37 WIB

Sebuah kandang ditemukan di sebuah kamp perdagangan manusia di Wang Kelian, dekat perbatasan Malaysia-Thailand, 26 Mei 2015. Beberapa kamp dan kuburan massal serupa ditemukan awal bulan ini di perbatasan yang merupakan wilayah Malaysia. Para korban mencakup warga Bangladesh dan Rohingya-Myamnar. AP/Joshua Paul

TEMPO.CO, Wang Kelian - Polisi Malaysia mulai menggali kuburan di sejumlah kamp yang diduga menjadi tempat penampungan migran Rohingya pada Selasa, 26 Mei 2015. Sementara itu, pesawat Thailand mencari ribuan migran yang diduga masih terdampar di Laut Andaman.

Kepolisian Malaysia mengatakan 139 kuburan ditemukan di dekat 28 kamp yang ditinggalkan di dekat perbatasan Thailand.

Lebih dari 3.500 migran Bangladesh dan Rohingya Myanmar tiba di wilayah Thailand, Malaysia, dan Indonesia dalam beberapa pekan baru-baru ini.

Uskup Afrika Selatan dan peraih Nobel Perdamaian, Desmond Tutu, menyerukan pemberian bantuan internasional untuk Myanmar, yang terkait dengan nasib minoritas muslim Rohingya yang berbondong-bondong melarikan diri dari negeri itu.

"Kita punya tanggung jawab... untuk mengambil sikap bersama, mengumpulkan dana bagi pembangunan Myanmar untuk restorasi kewarganegaraan, kebangsaan, dan hak-hak dasar bagi Rohingya," katanya dalam konferensi di Oslo.

Pemerintah Myanmar memandang etnis Rohingya, yang berjumlah 1,3 juta jiwa, sebagai imigran ilegal dari Bangladesh, negara tetangganya, yang menolak mereka sebagai warga negaranya.

Kaum nasionalis pemeluk agama Buddha berencana menggelar pawai pada Rabu, 27 Mei 2015, di Yangon, Myanmar, untuk memprotes tekanan internasional yang menyediakan bantuan bagi migran itu.

Nasib mereka, yang memutuskan melarikan diri dari Myanmar, menjadi fokus di salah satu kamp di bagian utara Malaysia pada Selasa, 26 Mei 2015. Para wartawan melihat personel kepolisian menggali sebuah kuburan dan mengeluarkan satu jasad yang sudah dibalut kain kafan.

"Kami menemukan 37 makam (di satu kamp), tapi sejauh ini kami hanya menemukan satu jasad," ujar Muhammad Bahar Alias, seorang polisi.

Kamp di pegunungan itu tampak telah dibersihkan dari sebagian besar barang bukti yang mengindikasikan terjadinya suatu hal di sana, tapi di tanah tergeletak satu rahang bagian bawah dengan gigi-geligi.

Penemuan tempat-tempat serupa di Thailand pada awal Mei lalu mendorong polisi melancarkan penumpasan rantai penyelundupan manusia dari Bangladesh dan Myanmar yang menuju Thailand dan melintasi perbatasan darat menuju Malaysia.

Ratusan migran dalam keadaan lapar yang menumpang kapal-kapal masih terapung-apung di laut, walau Malaysia dan Indonesia baru-baru ini setuju mengizinkan kapal-kapal mendarat dengan selamat di negara mereka.

Kepolisian Malaysia mengatakan masih belum jelas berapa banyak mayat yang dikubur di hutan lebat yang berjarak beberapa meter dari Thailand itu.

Sebelum penemuan kuburan-kuburan itu, para pejabat pemerintah telah menolak pandangan bahwa tempat-tempat seperti itu ada di wilayah Malaysia.

ANTARA

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

22 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya