TEMPO Interaktif, Kabul: Badan pemilihan umum Afganistan mulai menghitung hasil pemungutan suara yang berakhir pada Senin (19/9). Kotak-kotak suara berbahan plastik sudah dikumpulkan di 32 pusat perhitungan yang ditempatkan di tiap provinsi di negeri itu. Badan pemilihan mengerahkan unta, keledai, dan truk untuk mengumpulkan lebih dari 120 ribu kotak suara dari 6.270 tempat pemungutan suara yang didirikan di tenda, sekolah, dan masjid di seluruh negeri. "Arus masuk kertas suara masih akan terus berlangsung dan di beberapa bagian akan berlangsung selama beberapa hari," kata Bronwyn Curran, juru bicara badan pemilihan umum yang dibentuk atas kerjasama Afganistan dan PBB. Di Kabul, lusinan truk antri untuk menurunkan kotak-kotak suara, diawasi oleh pengawas pemilu dan pasukan keamanan. Hasil resmi dari penghitungan suara itu belum bisa diduga sampai dua pekan mendatang. Namun badan pemilihan umum berjanji memperbaharui informasinya setiap saat. "Perhitungan hanya menyediakan masa yang pendek untuk mengajukan komplain, dan komplain semacam itu harus disahkan oleh hakim," kata ketua badan pemilihan Peter Erben. Dia berharap hasil resmi untuk 34 provinsi bisa didapatkan pada 22 Oktober. Meskipun berakhir tanpa insiden besar dan mendapat pujian dari penjuru dunia, pemilihan umum di Afganistan diperkirakan hanya diikuti oleh 50 persen pemilih terdaftar, atau sekitar enam juta orang. Mestinya sekitar 12 juta pemilih terdaftar di Afghanistan memberi suaranya untuk menetapkan 249 kursi anggota Majelis Rendah (Wolesi Jirga) dan 420 kursi di dewan perwakilan rakyat di 32 provinsi. Ini adalah pemilihan pertama, setelah pemerintahan Taliban dijatuhkan pasukan Amerika Serikat pada 2001. AFP