TEMPO.CO, Damaskus - Palmyra, kota tua di Suriah, masuk daftar warisan dunia karena arsitektur di kota tersebut dibangun berabad-abad lampau. Kota ini dikenal sebagai Mutiara Padang Pasir.
Sejak Rabu, 20 Mei 2015, kota yang juga dikenal dengan sebutan Tadmur itu jatuh ke tangan kelompok militan bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebelumnya, mereka bertempur sengit dan berhasil mengusir pasukan loyalis Presiden Bashar al-Assad.
Mamoun Abdulkarim, seorang kepala benda-benda bersejarah Suriah, mendesak angkatan bersenjata Suriah, kelompok oposisi, dan komunitas internasional menyelamatkan kekayaan warisan budaya UNESCO dan bangunan Palmyra. Menurut Abdulkarim, di kota ini terdapat ratusan patung dan artefak kuno dari museum Palmyra yang siap dibawa kabur dari kota tersebut.
Kota yang dibangun bersama sisa-sisa oasis ini memiliki tiang-tiang bangunan tinggi di sepanjang jalan, serta kuil dan teater yang berdiri selama 2.000 tahun. Para pemerhati benda-benda bersejarah di Suriah sangat khawatir ISIS menghancurkan warisan budaya dunia tersebut ketika mereka masuk ke Palmyra, setelah menghancurkan pertahanan militer pemerintah. Mereka takut kejadian peledakan kota tua Assyria, Nimrud, dan penghancuran museum Mosul di Irak terjadi pada Kota Palmyra.
"Kami khawatir ratusan patung dihancurkan dan dijual. Kami mohon komunitas internasional menyelamatkannya," katanya. "Ini adalah pertempuran dunia."
Adapun milisi ISIS bersyukur berhasil memasuki Palmyra. "Alhamdulillah, kota ini telah dibebaskan!" teriak milisi ISIS melalui Internet dari kawasan Palmyra. Dia mengatakan ISIS telah mengontrol rumah sakit di dalam kota yang sebelumnya dijadikan basis pertahanan pasukan pemerintah sebelum mereka meninggalkan kota ini.
AL JAZEERA | AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya