Ratusan pengikut Houthi mengangkat senjatanya dan meneriakan slogan saat melakukan protes terhadap serangan koalisi Arab Saudi di Sanaa, Yaman, 22 April 2015. AP/Hani Mohammed
TEMPO.CO, Sanaa - Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi kembali melakukan serangan udara ke Yaman, beberapa jam setelah perjanjian gencatan senjata selama lima hari berakhir. Arab Saudi menyetujui gencatan senjata lima hari untuk memberikan jalan bagi bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Yaman yang dikuasai kelompok pemberontak Houthi.
Kini, koalisi militer Arab Saudi kembali melakukan serangan udara ke markas-markas kelompok Houthi. Seperti dilansir The New York Times, Senin, 18 Mei 2015, penduduk Kota Aden melaporkan pesawat tempur mulai bermunculan sejak kemarin. Terdengar pula suara serangan yang tampaknya berasal dari kawasan markas Houthi.
Belum ada pernyataan resmi dari Arab Saudi mengenai kemungkinan perpanjangan masa gencatan senjata. Sebelumnya, lembaga bantuan internasional serta utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Yaman telah menyerukan perpanjangan itu agar bisa terus memberikan pasokan bantuan ke Yaman. Blokade yang dilakukan koalisi Arab Saudi sejak akhir Maret lalu telah membuat warga setempat terisolasi.
Menurut salah satu petugas sosial yang memberikan bantuan kemanusiaan, gencatan senjata cukup membantu kehidupan warga setempat, mengingat besarnya skala krisis di Yaman, negara miskin yang hampir sepenuhnya bergantung pada impor barang-barang dasar. Namun pasokan bantuan hanya dapat mencapai sebagian wilayah kecil dan hanya sedikit dari total masyarakat yang membutuhkan yang menerimanya.
Unicef menyatakan telah memberikan pasokan bantuan kesehatan dan bahan bakar. Badan PBB tersebut juga menyediakan lemari pendingin bertenaga surya untuk menjaga obat-obatan agar tahan lama.
"Sebuah negara dengan penduduk 26 juta telah terputus dari perdagangan komersial karena pemberlakuan embargo," kata Julien Harneis, perwakilan Unicef di Yaman, mengacu pada blokade yang dilakukan Arab Saudi dan koalisinya.
Selama gencatan senjata selama lima hari lalu, kapal-kapal pembawa bantuan kemanusiaan banyak bersandar di dermaga. Dalam waktu singkat, negara tersebut seperti kembali ke kehidupan normal.
Arab Saudi dan koalisinya telah ratusan kali melakukan serangan udara, tapi gagal mengambil alih Kota Aden dan Taiz dari kelompok Houthi. Serangan bom yang bertubi-tubi justru telah menewaskan lebih dari 1.400 orang, yang kebanyakan adalah warga sipil.