TEMPO.CO , Johannesburg: Para antropolog mengklaim telah menemukan kulit manusia tertua di dunia. Kulit manusia tersebut milik fosil berusia dua juta tahun yang diyakini ditemukan di sisa-sisa enam kerangka kuno.
Antropolog juga menyebutkan telah menemukan jaringan kulit yang diawetkan yang tergabung ke spesies manusia awal di sebuah gua dekat Johannesburg, Afrika Selatan. Jaringan kulit tersebut diduga berasal dari spesies Australopithecus sediba. Jaringan itu akan menjadi kulit tertua yang pernah ditemukan dan bisa mengungkapkan rincian penting tentang kehidupan manusia purba.
Para ahli percaya bahwa mereka juga menemukan sisa-sisa makanan terakhir manusia purba di kerangka gigi.
Profesor Lee Berger, antropolog University of Witwatersrand di Johannesburg, yang memimpin penggalian, mengatakan: "Ada partikulat makanan yang ditangkap di gigi, sehingga kita dapat melihat apa yang mereka makan," kata Berger seperti dilansir Mirror, Sabtu, 9 Mei 2015. "Mungkin lebih luar biasa, karena kami telah menemukan kulit fosil di sini juga."
Penemuan tersebut sebagai kemajauan dari penggalian situs gua setelah ditemukannya sisa-sisa kerangka laki-laki pada 2008.
Ketika itu, anak profesor Berger, Matthew, menemukan sebuah tulang fosil di Malapa Nature Reserve. Mereka kemudian menggali hingga selesai dan menemukan tulang bahu, tangan, tulang pergelangan tangan, dan tulang pergelangan kaki yang diumumkan pada 2010.
Berger menggambarkan manusia awal sebagai spesies baru yang ia sebut Australopithecus sediba dan dianggap sebagai spesies transisi antara spesies Australopithecus dan spesies Homo awal.
Penelitian telah menemukan bahwa spesies memiliki pinggang ramping mirip dengan manusia modern tapi kakinya sedikit lancip ke dalam.
Meskipun memiliki jumlah yang sama dengan tulang manusia modern, punggung mereka lebih panjang dan lebih fleksibel sementara tulang rusuknya berbentuk kerucut yang memungkinkan untuk memindahkan tulang belikat ketika memanjat pohon.
Profesor Berger dan timnya kini mencoba untuk membuat sebuah laboratorium hidup di atas situs sehingga mereka dapat terus bekerja tanpa merusak fosil temuan mereka.
MIRROR | YON DEMA
Berita terkait
Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila
13 Juli 2019
Setiap kali menemukan fosil, komunitas ini melapor ke Balai Pelestarian Sangiran Situs Manusia Purba Sangiran.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes
4 Juli 2019
Top 3 Tekno berita hari ini tentang lantai Masjidil Haram yang selalu dingin, penemuan fosil manusia purba Homo Erectus Bumiayu, dan Huawei P 30 Pro.
Baca SelengkapnyaFosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran
4 Juli 2019
Fosil manusia purba homo erectus Bumiayu menjadi manusia tertua di Indonesia, yang selama ini dipegang homo erectus Sangiran.
Baca SelengkapnyaTemuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah
3 Juli 2019
Selain fosil manusia purba, para peneliti sebelumnya telah menemukan beberapa fosil lain di wilayah Bumiayu dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaFosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes
3 Juli 2019
Temuan fosil manusia purba tersebut berupa tulang bonggol dan rahang serta akar gigi.
Baca SelengkapnyaFosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia
8 Juni 2017
Asal-usul manusia kembali dipertanyakan, kali ini dengan temuan fosil manusia purba di Maroko.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya
25 Mei 2017
Fosil dari Yunani dan Bulgaria berupa makhluk mirip kera menimbulkan keraguan soal asal-usul manusia yang selama ini diyakini evolusi dari Afrika.
Baca SelengkapnyaFosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik
24 Mei 2017
Fosil bayi hominin, nenek moyang manusia, untuk pertama
kalinya dipamerkan dan terlihat sedikit mirip manusia
Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon
23 Maret 2017
Dua kerangka manusia purba Bandung ditemukan di Gua Pawon, Bandung. Berumur 9.500 tahun.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...
9 Maret 2017
DNA kuno dari plak gigi mengungkap informasi menarik baru mengenai Neanderthal, termasuk ihwal bahan makanan spesifik dalam diet mereka.
Baca Selengkapnya