Beberapa pemuka agama Hindu ikut berdoa bersama dalam acara Pray For Nepal di depan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Bali, 30 April 2015. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Jakarta - Empat orang, termasuk seorang perempuan berusia 105 tahun, diselamatkan dalam keadaan hidup dari bawah reruntuhan beberapa bangunan di Nepal pada Ahad, 3 Mei 2015. Mereka selamat sembilan hari setelah gempa kuat mengguncang Nepal.
"Tiga orang diselamatkan hidup-hidup dari Sindhupalchowk dan satu orang dari Kabupaten Nuwakot," kata Wakil Komisaris Ajay Chhatkuli dari pasukan polisi bersenjata Nepal melalui telepon kepada kantor berita Xinhua.
Ajay mengatakan Fanchu Ghale, perempuan tua itu, dikeluarkan dalam keadaan hidup dari bawah puing rumahnya di Desa Kimtang, Distrik Nuwakot, Nepal Tengah.
Ajay mengatakan perempuan tua itu diselamatkan oleh polisi Nepal dan tim penyelamat Jepang. Sementara tiga orang lagi diselamatkan di Syaule-8, Sindhupalchowk, oleh tim penyelamat Pasukan Polisi Bersenjata.
Pada Ahad, gempa bumi dengan kekuatan 4,9 Skala Richter mengguncang Kabupaten Nuwakot di Nepal Tengah menurut Pusat Seismologi Nasional Nepal.
Keterangan terkini dari Pusat Seismologi menyatakan gempa yang terjadi pukul 17.20 itu berpusat di Okharpauwa, Distrik Nuwakot, daerah yang berdampingan dengan Ibu Kota Nepal, Kathmandu.
Gempa baru itu menggetarkan bagian-bagian Nepal, termasuk ibu kota Kathmandu. Namun sejauh ini tak ada laporan mengenai korban jiwa akibat gempa baru itu.
Pada 25 April lalu, Nepal dihantam lindu berkekuatan 7,8 Skala Richter. Korban tewas akibat gempa mencapai 7.240 orang. Menurut Kementerian Dalam Negeri Nepal, jumlah itu bisa bertambah. Total 14.122 orang cedera akibat gempa di Nepal.
Kementerian Kesehatan Nepal menyatakan sebagian besar fasilitas kesehatan di daerah yang diguncang gempa di Nepal rusak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Nepal pada Ahad menyatakan rumah sakit kabupaten di Ramechap, Nuwakot, Sindupalchok, dan Rasuwa tidak berfungsi.
Laporan situasi Nepal dari kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di negara itu menunjukkan 90 persen fasilitas kesehatan di daerah yang paling parah terdampak gempa rusak parah.
Warga daerah terpencil yang paling parah diguncang gempa masih menunggu bantuan medis meski tim medis telah mendirikan kamp di lokasi yang relatif bisa didatangi. Dinas Kesehatan Nepal mengatakan sebanyak 50 tim medis Nepal dan internasional sudah beroperasi di daerah-daerah yang diguncang gempa.
Laporan penilaian awal dari Lembaga Arkeologi Nepal juga menunjukkan bahwa gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter pada 25 April telah menghancurkan 60 kuil di seluruh negara Himalaya tersebut.