Tim Pencari, Gigih Mencari WNI di Sekitar Langtang Nepal

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Minggu, 3 Mei 2015 18:46 WIB

Cari Informasi 3 Pendaki, THC Kirimkan Tim ke Nepal

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pencarian dan Evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Nepal menelusuri jejak Alma Parahita, Kadek Andana dan Jeroen Hehuwat di sekitar Langtang, daerah Pegunungan Himalaya, dari ketinggian 3.000 mdpl.

Tim berangkat dari landasan penerbangan lokal Bandara Tribhuvan, Kathmandu, Nepal, sekitar pukul 06.30 waktu setempat.

Mereka akan melakukan pencarian dari udara selama dua jam ke arah Timur Laut Kathmandu menuju Langtang.

Tim yang beranggotakan Letkol (Penerbang) Indan Gilang, Kapten Ario Suseno, Kapten Santoso, Sabda Thian (Kementerian Luar Negeri), dan Benjamin Setiabudi (Taruna Hiking Club/THC) melakukan penyisiran dari udara berdasarkan informasi dari THC, otoritas lokal dan para pendaki.

Menurut informasi pertama diperoleh THC, Alma Parahita, Kadek Andana dan Jeroen Hehuwat tiba di Kathmandu pada 19 April dan memulai pendakian esok harinya.

Pada 21 April, mereka menuju Syabru Besi didampingi dua pemandu lokal dan enam tukang angkut lokal dan pada 22 April Jeroen mengirim pesan bahwa mereka berada di Hotel Lama, Nepal.

Berdasarkan hasil pengolahan data penyedia layanan telepon selular, mereka berada di Spice Nepal Private Ltd pada 23 April.

Pada 2 Mei sekitar pukul 22.30 waktu Nepal, Kementerian Luar Negeri mendapat informasi dari akun media sosial warga Swedia bernama Astrid Bachs yang mengaku bertemu dengan ketiga WNI itu dalam perjalanan ke Desa Langtang pada 23 April. Bachs menyebut ketiga WNI menginap di Everest Guest House di Langtang pada 23 April.

Pada 24 April, Bachs memutuskan melanjutkan pendakian menuju Kyanjin Gompa, dan ketiga WNI yang dia temui menyatakan kepadanya akan menginap satu malam lagi karena cuaca yang kurang kondusif.

Saat terjadi gempa pada 25 April pukul 11.56 waktu setempat, Bachs telah tiba di Kyanjin Gompa dan segera turun ke Langtang, namun sempat terhenti sekitar 500 m sebelum mencapai desa karena terhalang longsoran.

Keesokan harinya, 26 April, Bachs dan beberapa pendaki lain dijemput oleh tim evakuasi dari otoritas Nepal. Selama masa penyelamatan tersebut, Bachs tidak bertemu lagi dengan ketiga WNI.


ANTARA

Berita terkait

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi

Baca Selengkapnya

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.

Baca Selengkapnya

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.

Baca Selengkapnya

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.

Baca Selengkapnya

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.

Baca Selengkapnya

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.

Baca Selengkapnya

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.

Baca Selengkapnya

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.

Baca Selengkapnya

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

31 Mei 2015

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

Fokus pembelajarannya pada bermain game dan kegiatan budaya untuk memulihkan trauma dari gempa hebat di Nepal.

Baca Selengkapnya