Gempa Nepal, Tiga Pendaki WNI Ditelusuri di Langtang  

Reporter

Minggu, 3 Mei 2015 13:28 WIB

Dari kiri: Jeroen Hehuwat, Kadek Ardana, dan Alma Parahita, tiga pendaki yang hilang kontak saat gempa Nepal di pusat krisis Taruna Hiking Club, Bandung, 29 April 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Kathmandu - Tim evakuasi warga negara Indonesia di Nepal memulai kembali operasi pencarian tiga pendaki yang masih hilang, Minggu, 3 Mei 2015. Koordinat ketiga pendaki anggota Taruna Hiking Club atau THC Bandung tersebut telah diketahui sejak beberapa waktu lalu. Namun operasi penyelamatan terkendala ketersediaan alat transportasi helikopter yang sulit didapat.

Ketiga pendaki, yaitu Jeroen Hehuwat, 39 tahun; Kadek Andana, 26 tahun; dan Alma Parahita, 31 tahun diduga berada di daerah Langtang. Wilayah itu terletak sekitar 130 kilometer dari Lembah Kathmandu, dekat dengan perbatasan Tibet.

Pencarian yang dipimpin oleh Kolonel Indan Gilang tersebut semula akan dilakukan Sabtu kemarin, tapi terkendala oleh ketersediaan helikopter. Menurut rilis Kemlu RI, berkat upaya pendekatan tingkat tinggi yang dilakukan Duta Besar RI untuk Bangladesh merangkap Nepal, Iwan Wiranataatmadja, tim berhasil mendapatkan helikopter yang dibutuhkan untuk pencarian tersebut.

"Tim berangkat pukul 06.50 waktu setempat," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, lewat pesan singkatnya kepada wartawan, Minggu. Perbedaan waktu antara Nepal dan Indonesia sekitar satu jam 15 menit.

Helikopter jenis AS350 Be milik Shree Airlines tersebut hari ini akan melakukan pencarian selama dua-empat jam. Pencarian akan difokuskan di wilayah Langtang, yang berdasarkan analisis terhadap sejumlah informasi dan data, kemungkinan merupakan lokasi terakhir ketiga WNI.

Sebelum pencarian, tim telah berkomunikasi dengan keluarga ketiga WNI di Bandung untuk menyampaikan rencana pencarian tersebut. Hingga saat ini proses pencarian masih berlangsung.

Ikut serta dalam penerbangan tersebut ketua tim pencarian udara, anggota tim evakuasi Kemlu, anggota Paskhas TNI AU, dan wakil dari THC.

Hingga Sabtu, 2 Mei 2015, masih enam dari 97 WNI yang belum dapat dihubungi, termasuk ketiga pendaki. Dari penelusuran tim evakuasi, belum ditemukan WNI yang menjadi korban luka-luka maupun meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter mengguncang Nepal pada Sabtu pekan lalu.

Pemerintah Nepal menyatakan lebih dari 6.600 korban jiwa dan lebih dari 14 ribu orang luka-luka. Ribuan orang dikabarkan masih hilang, termasuk seribu lainnya dari Eropa.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi

Baca Selengkapnya

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.

Baca Selengkapnya

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.

Baca Selengkapnya

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.

Baca Selengkapnya

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.

Baca Selengkapnya

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.

Baca Selengkapnya

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.

Baca Selengkapnya

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.

Baca Selengkapnya

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

31 Mei 2015

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

Fokus pembelajarannya pada bermain game dan kegiatan budaya untuk memulihkan trauma dari gempa hebat di Nepal.

Baca Selengkapnya