PBB: 200 Ribu Orang Sudan Selatan Mengungsi ke Ethiophia

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Minggu, 3 Mei 2015 10:22 WIB

Pejuang syiah yang dikenal Hashid Shaabi berada dekat mobil terbakar yang digunakan oleh Negara Islam (ISIS) sebagai bom bunuh diri di selatan Tikrit, 12 Maret 2015. Pasukan keamanan Irak dan milisi Syiah baku tembak sporadis dengan pejuang Negara Islam (ISIS) di Tikrit. REUTERS/Thaier Al-Sudani

TEMPO.CO, Jakarta - Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) pada Jumat (1/5) menyatakan jumlah pengungsi Sudan Selatan yang telah menyelamatkan diri ke Ethiopia sejak konflik meletus di Sudan Selatan pada Desember 2013 melebihi angka 200.000 jiwa.

"Anggota staf lapangan UNHCR telah mengamati peningkatan tajam kedatangan baru warga Sudan Selatan, terutama perempuan, anak-anak dan orang tua," kata Farhan Haq, Wakil Juru Bicara PBB, dalam taklimat harian di Markas Besar PBB di New York, AS.

Sebanyak 199.000 pengungsi berada di Wilayah Gambella di Ethiopia Barat, sedangkan sebanyak 3.000 orang lagi berada di Wilayah Benishangul-Gumuz, yang berdekatan, kata Xinhua sebagaimana dikutip dari Jakarta, Sabtu pagi. Staf lapangan UNHCR mengatakan peningkatan tajam kedatangan baru warga Sudan Selatan dari sebanyak 1.000 orang per bulan menjadi lebih dari 4.000 pengungsi yang terdaftar pada April.

Badan pengungsi PBB itu saat ini mendaftar lebih dari 10.000 orang yang baru datang di berbagai tempat masuk di Wilayah Gambella.

Orang yang baru datang tersebut bercerita mengenai "betapa mereka berjalan kaki selama berhari-hari melalui semak dan hanya memiliki sedikit, atau tidak sama sekali, makanan dan air, tak membawa banyak harta mereka", demikian laporan UNHCR.

Para pengungsi itu kini direlokasi ke Kamp Pengungsi Pugnido, yang saat ini menampung hampir 60.000 pengungsi Sudan Selatan, dan Kamp Pengungsi Tierkidi, yang menampung sebanyak 50.000 orang.

Kedua kamp tersebut akan diperluas agar bisa menampung arus baru pengungsi, kata badan PBB itu.

Seorang ibu muda mengatakan kepada UNHCR bahwa ia meninggalkan rumahnya ketika hamil sembilan bulan dan melahirkan di jalan. Ia menyeberang ke dalam wilayah Ethiopia bersama keluarganya melalui tempat masuk Pagak. Di sana lebih dari 7.000 pengungsi yang baru tiba akan didaftar sebelum dipindahkan ke berbagai kamp.

Kedatangan pengungsi tersebut sejak Desember 2013 menambah populasi pengungsi dari Sudan Selatan sebanyak 58.000 lagi. Kebanyakan dari mereka telah berada di Ethiopia selama lebih dari 20 tahun. Ethiopia adalah negara yang paling banyak menampung pengungsi di Afrika; hampir 700.000 pengungsi dari negara tetangganya --termasuk Sudan Selatan, Sudan, Somalia dan Eritrea.

Pengungsi yang baru datang itu, yang kini diberi biskuit yang berenergi tinggi dan bantuan lain seperti kasur dan lembaran plastik untuk tempat berteduh, mengatakan masih banyak orang sedang dalam perjalanan ke Ethiopia. UNHCR bekerjasama dengan Pemerintah Ethiopia dan mitra lain untuk menyediakan bantuan kemanusiaan.


ANTARA

Berita terkait

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.

Baca Selengkapnya

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.

Baca Selengkapnya

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.

Baca Selengkapnya

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi

Baca Selengkapnya

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.

Baca Selengkapnya

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

12 Maret 2016

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.


Baca Selengkapnya