Pasca Gempa, Warga Nepal Hadapi Risiko Penyakit

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Minggu, 3 Mei 2015 10:01 WIB

Sejumlah warga menggunakan plastik untuk melindungi diri dari hujan saat menunggu dibagikannya bantun di Gorkha, Nepal, 29 April 2015. AP/Wally Santana

TEMPO.CO, Jakarta - Kemungkinan wabah penyakit merebak tinggi, sementara risiko penyakit pencernaan sangat tinggi di daerah-daerah yang diguncang gempa di Nepal, menurut laporan evaluasi mengenai risiko kesehatan masyarakat Nepal dari tim medis pemerintah Tiongkok, Sabtu, 2 Mei 2015.

Para ahli Tionghoa telah memeriksa 51 zat pada air minum, risiko wabah penyakit seperti tipus, influenza dan malaria, serta keracunan makanan di Nepal sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang akan memandu pengendalian wabah di daerah terdampak gempa, kata ketua tim Lu Lin kepada kantor berita Xinhua.

Wakil Ketua Zhang Rong mengkhawatirkan tingginya risiko penyebaran penyakit di daerah-daerah yang diguncang gempa di Nepal.

Dia mengatakan bahwa Nepal belum punya mekanisme pelaporan situasi wabah, sehingga sulit untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi epidemi.

Namun skema pemantauan kesehatan dan epidemi pasca-gempa yang dibuat oleh tim medis Tiongkok dan Kementerian Kesehatan, Departemen Medis Militer dan Komite Penelitian Kebersihan Nepal akan diterapkan pada Sabtu.

Zhang mengatakan para ahli Tiongkok sudah melatih personel medis setempat. Lebih dari 600 personel medis Nepal telah mendapat latihan untuk bergabung dalam upaya pengendalian wabah di daerah-daerah yang diguncang gempa.

Tim medis Tiongkok tiba di Ibu Kota Nepal, Kathmandu, Rabu, 29 April 2015.

Kelompok dengan 59 anggota tersebut meliputi ahli kesehatan masyarakat, penyakit menular, traumatologi, ortopedi dan perawatan darurat. Semuanya berasal dari Provinsi Yunnan. Lebih dari 85 persen anggota tim berpengalaman memberikan bantuan pada korban gempa bumi.

Tim Tiongkok itu telah menuntaskan upaya pencegahan wabah di dua kamp, 59 tenda, 30 tempat pembuangan sampah, dan sembilan lokasi bangunan ambruk hingga Jumat, 1 Mei 2015. (Uu.C003)




ANTARA

Berita terkait

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi

Baca Selengkapnya

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.

Baca Selengkapnya

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.

Baca Selengkapnya

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.

Baca Selengkapnya

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.

Baca Selengkapnya

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.

Baca Selengkapnya

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.

Baca Selengkapnya

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.

Baca Selengkapnya

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

31 Mei 2015

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

Fokus pembelajarannya pada bermain game dan kegiatan budaya untuk memulihkan trauma dari gempa hebat di Nepal.

Baca Selengkapnya