Tim Evakuasi WNI di Nepal Menuju Dhunche  

Reporter

Sabtu, 2 Mei 2015 15:27 WIB

Dari kiri: Jeroen Hehuwat, Kadek Ardana, dan Alma Parahita, tiga pendaki yang hilang kontak saat gempa Nepal di pusat krisis Taruna Hiking Club, Bandung, 29 April 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Tim pencarian darat dari operasi evakuasi warga negara Indonesia di Nepal bertolak menuju Dhunche, Sabtu, 2 Mei 2015. Mereka akan menelusuri keberadaan tiga pendaki Taruna Hiking Club (THC) Bandung yang belum berhasil ditemukan.

“Pukul 8.20 waktu setempat, tim menyampaikan mereka telah mencapai Gerang atau sekitar 3-4 jam berjalan kaki menuju Dhunche,” kata Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri RI, lewat pesan singkat kepada wartawan, Sabtu, 2 Mei 2015.

Dhunche terletak di Distrik Rasuwa, Zona Bagmati, Nepal. Lokasinya terletak di 28°7′N 85°17′E di ketinggian 2.030 meter.

Pada Jumat, 1 Mei 2015, tim evakuasi telah menyisir lima lokasi yakni Rumah Sakit TU, Rumah Sakit Bir, Norvic, pangkalan militer, dan Bandara Tribuvan. Di kelima lokasi tersebut tidak ditemukan WNI yang menjadi korban luka maupun meninggal dunia.

“Tim telah meninggalkan nomor contact person di semua lokasi pencarian apabila terdapat informasi di kemudian hari. Ciri-ciri fisik ketiga anggota THC juga sudah disampaikan pada dokter forensik di TU Hospital,” kata Iqbal.

Pencarian tersebut telah dilakukan sejak Kamis, 30 April 2015, hari pertama tim evakuasi tiba. Menurut Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh yang merangkap Nepal, Iwan Wiranataatmaja, pencarian dilakukan hingga menjangkau wilayah pegunungan. Pencarian melalui helikopter mulai dilakukan pada Sabtu, hari ini, selama tiga jam di wilayah Kyanjin, Langtan, dan Dhunche.

Hingga Sabtu terdata dari 31 WNI yang menetap di Nepal, 29 telah dapat dihubungi dan dalam kondisi yang baik. Hanya dua yang belum dapat dihubungi. Adapun dari 66 WNI yang tengah berkunjung ke Nepal saat gempa bumi terjadi Sabtu lalu, 31 di antaranya telah dapat dihubungi, 27 orang sudah berada di luar Nepal.

Delapan lagi belum dapat dihubungi, termasuk tiga pendaki THC. “Jadi tinggal 10 WNI yang belum dapat dihubungi,” kata Iqbal.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi

Baca Selengkapnya

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.

Baca Selengkapnya

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.

Baca Selengkapnya

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.

Baca Selengkapnya

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.

Baca Selengkapnya

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.

Baca Selengkapnya

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.

Baca Selengkapnya

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.

Baca Selengkapnya

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

31 Mei 2015

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

Fokus pembelajarannya pada bermain game dan kegiatan budaya untuk memulihkan trauma dari gempa hebat di Nepal.

Baca Selengkapnya