Korban Tewas Nepal Lewati 6.000, Butuh US$ 2 M

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 2 Mei 2015 04:26 WIB

Bantuan kemanusiaan RI telah tiba di Kathmandu, Nepal. (Foto: Direktorat PWNI Kemlu RI)

TEMPO.CO , Khatmandu: Korban tewas akibat gempa bumi Nepal terus naik melewati angka 6.100 pada Jumat, 1 Mei 2015.

Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri mengatakan jumlah korban tewas meningkat menjadi 6.134 orang dan 13.906 cedera orang.

Ratusan mayat masih ditemukan enam hari setelah gempa 7,9 Magnitude menghancurkan negara Himalaya yang memiliki populasi 28 juta orang tersebut. Jenazah-jenazah langsung dikremasi secara masal.

"Rumah duka telah melebihi kapasitas dan kami telah diberi instruksi untuk membakar tubuh segera setelah mereka ditarik keluar dari reruntuhan," kata Raman Lal, pejabat India yang berkoordinasi dengan pasukan Nepal.

Menteri Informasi Minendra Rijal mengatakan, pemerintah akan menyediakan US$ 1.000 untuk bantuan kepada keluarga korban gempa yang tewas dan serta US$ 400 untuk kremasi atau penguburan.

Bantuan perlahan mulai mencapai kota-kota terpencil dan desa-desa yang terletak di pegunungan dan perbukitan. Bau mayat yang terperangkap di bawah puing-puing bangunan di ibu kota, membuat warga sulit untuk kembali ke rumah mereka.

Tim penyelamat yang mulai mencapai daerah-daerah terpencil melaporkan 70 sampai 80 persen bangunan rusak parah di Chautara, sebelah timur laut dari Kathmandu, menuju perbatasan dengan Cina Tibet.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, 600 ribu rumah hancur atau rusak. PBB mengatakan 8 juta orang telah terkena dampak, setidaknya 2 juta orang membutuhkan tenda, air, serta makanan dan obat-obatan selama tiga bulan ke depan.

Sedangkan Menteri Keuangan Ram Sharan Mahat mengatakan Nepal akan membutuhkan setidaknya US$ 2 miliar untuk membangun kembali rumah, rumah sakit, kantor pemerintah, dan bangunan bersejarah dan meminta bantuan dari donor internasional.

"Ini hanyalah sebuah estimasi awal dan itu membutuhkan waktu untuk menilai tingkat kerusakan dan menghitung biaya pembangunan kembali," kata Mahat kepada Reuters yang dilansir pada Jumat, 1 Mei 2015.

Perdana Menteri Sushil Koirala kepada Reuters awal pekan ini memperkirakan jumlah korban tewas dari gempa bisa mencapai 10 ribu orang.

Itu akan melampaui 8.500 yang meninggal dalam gempa 1934, bencana terakhir pada skala ini untuk memukul Himalaya yang terjepit antara India dan China.

Di Himalaya, pendakian Gunung Everest akan diatur untuk dibuka kembali pekan depan pasca terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh longsoran salju. Longsoran besar tersebut menewaskan 18 pendaki dan pemandu gunung di Everest base camp.

REUTERS | YON DEMA


Berita terkait

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi

Baca Selengkapnya

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.

Baca Selengkapnya

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.

Baca Selengkapnya

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.

Baca Selengkapnya

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.

Baca Selengkapnya

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.

Baca Selengkapnya

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.

Baca Selengkapnya

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.

Baca Selengkapnya

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

31 Mei 2015

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

Fokus pembelajarannya pada bermain game dan kegiatan budaya untuk memulihkan trauma dari gempa hebat di Nepal.

Baca Selengkapnya