SBY Menegaskan Indonesia Sudah Tak Punya Utang ke IMF

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 28 April 2015 22:00 WIB

Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, memilih batu akik di tempat usaha milik Parjianto, perajin batu alam di Desa Wareng, Punung, Pacitan, Jawa Timur, 12 Maret 2015. Kunjungan SBY ke perajin itu merupakan salah satu kegiatannya selama tiga hari di tanah kelahirannya, Pacitan. TEMPO/Nofika Dian Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Presiden Joko Widodo soal Indonesia masih berutang pada IMF membuat mantan Presiden Susilo Yudhoyono angkat bicara. Dikutip di Jakarta, dari akun facebook-nya, yang dilansir Selasa siang, presiden keenam Indonesia itu menulis pendapatnya.



"Saya terpaksa menanggapi dan mengoreksi pernyataan Presiden Jokowi menyangkut utang Indonesia ke IMF. Kemarin, tanggal 27 April 2015, harian Rakyat Merdeka memuat pernyataan Pak Jokowi yang intinya adalah Indonesia masih pinjam uang sama IMF," kata Yudhoyono dalam akun facebook itu.


Jika demikian, kata dia, berarti kita (Indonesia) masih punya utang kepada IMF. “Maaf, demi tegaknya kebenaran, saya harus mengatakan bahwa seluruh utang Indonesia kepada IMF sudah kita lunasi pada 2006 yang lalu,” kata dia.


Keseluruhan utang Indonesia terhadap IMF adalah 9,1 miliar dolar Amerika Serikat, jika dengan nilai tukar sekarang setara dengan Rp117 triliun, dan pembayaran terakhirnya kita lunasi pada 2006, atau empat tahun lebih cepat dari jadwal yang ada. “Sejak itu kita tidak lagi jadi pasien IMF,” katanya.


Secara singkat, Yudhoyono memberi tiga alasan percepatan pembayaran utang kepada IMF itu.


Yaitu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik (di atas enam persen) sehingga aman secara fiskal dan moneter, IMF tidak bisa lagi mendikte Indonesia sehingga pemerintah dan rakyat tidak disandera mereka, dan selama Indonesia berutang pada IMF maka rakyat Indonesia akan terhina.


Dia memberi ilustrasi saat menjadi menteri pertambangan dan energi (1999-2000) di bawah pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Dia diminta Consultative Group on Indonesia sebagai donor menaikkan secara bersamaan harga dasar listrik dan BBM dalam jumlah tinggi.


“Hal itu saya tolak, karena pasti ekonomi rakyat akan menjadi lebih buruk,” kata dia.


Selama Yudhoyono memerintah, tiga pemimpin IMF dia terima di Kantor Kepresidenan, mulai dari Rodrigo de Rato (2007), Dominique Strauss-Kahn (2011), hingga Chistine Lagarde (2012).


Bahkan, pada kunjungan pemimpin IMF pada 2012, IMF berharap Indonesia bisa ikut menaruh dananya di IMF karena Indonesia telah menjadi anggota G20, dengan peringkat nomor 16 ekonomi besar dunia.


“Pasalnya, IMF kekurangan dana untuk digunakan membantu negara yang mengalami krisis berat dan perlu penyelamatan dari IMF. Artinya, tangan kita tidak lagi berada di bawah, tetapi sudah berada di atas,” kata dia, dalam akun facebook yang di baris akhirnya diimbuhi kata-kata: Ditulis oleh Susilo Bambang Yudhoyono itu.


"Jika yang dimaksudkan Presiden Jokowi, Indonesia masih punya utang luar negeri, itu benar adanya. Utang Indonesia ada sejak era Presiden Soekarno," kata Yudhoyono.


Pada akhir 2004 rasio utang terhadap GDP itu sekitar 50,6 persen, kata dia, dan pada akhir masa jabatannya tinggal sekitar 25 persen.


“Tetapi, kalau yang dimaksudkan Pak Jokowi bahwa kita masih punya utang kepada IMF, hal itu jelas keliru. Kalau hal ini tidak saya luruskan dan koreksi, dikira saya yang berbohong kepada rakyat, karena sejak 2006 sudah beberapa kali saya sampaikan Indonesia tidak berutang lagi kepada IMF,” kata dia.

ANTARA

Berita terkait

Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

27 Oktober 2019

Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

Mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya, Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

18 Oktober 2019

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

Nasir juga mendorong agar badan riset dan inovasi nasional segera dibentuk di pemerintahan Jokowi mendatang.

Baca Selengkapnya

Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

18 Oktober 2019

Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

Sejumlah menteri mulai mengemas barangnya dari rumah dinas, termasuk Budi Karya.

Baca Selengkapnya

Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

18 Oktober 2019

Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

Jokowi menyatakan setiap hari adalah hari yang spesial dalam kabinet kerja jilid I.

Baca Selengkapnya

Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

18 Oktober 2019

Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

Hanif mengungkap tantangan sejumlah isu ketenagakerjaan mendatang yakni ekosistem ketenagakerjaan perlu ditransformasi menjadi lebih fleksibel.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai Bersama Para Menterinya

18 Oktober 2019

Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai Bersama Para Menterinya

Sejumlah menteri menampilkan kebolehannya dalam bernyanyi termasuk di antaranya Mendikbud Muhadjir Effendy yang menyanyikan lagu Stuck on You dan Yell

Baca Selengkapnya

Akbar Tandjung Bocorkan Calon Kabinet Jokowi Jilid II

15 Oktober 2019

Akbar Tandjung Bocorkan Calon Kabinet Jokowi Jilid II

Akbar Tandjung mengatakan calon menteri dari partai hanya sedikit dalam komposisi Kabinet Jokowi Jilid II.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna

3 Oktober 2019

Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna

Jokowi dalam sidang kabinet paripurna terakhirnya bersama Jusuf Kalla mengucapkan terimakasih kepada para menteri dan pimpinan lembaga.

Baca Selengkapnya