PM India Narendra Modi Batal Hadiri KAA ke-60

Reporter

Rabu, 15 April 2015 16:25 WIB

Narendra Modi. AP/Koji Sasahara

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar India untuk Indonesia Gurjit Singh mengatakan Perdana Menteri Narendra Modi tidak dapat menghadiri Konferensi Asia Afrika ke-60 di Jakarta dan Bandung pada 22-24 April 2015 karena parlemen India akan mengadakan sidang anggaran negara.

"Perdana Menteri Modi tidak bisa hadir karena ada sidang parlemen yang akan dimulai sejak 20 April," kata Duta Besar Singh di Jakarta, Selasa, 14 April 2015.

Dubes Singh menambahkan, sidang parlemen tersebut akan menjadi pembahasan final anggaran India, sehingga membutuhkan kehadiran Perdana Menteri Modi.

Meskipun PM Modi tidak dapat hadir, Singh mengatakan, India akan mengirimkan pejabat tingkat tinggi untuk menghadiri KAA, yakni Menteri Luar Negeri Sushma Swaraj. Swaraj akan menyampaikan pesan khusus Modi kepada Presiden Joko Widodo. "Kami ingin menunjukkan bahwa kami mendukung penuh penyelenggaraan KAA," kata Singh.

Sebelumnya, utusan khusus Presiden Jokowi yang juga Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir, telah mengunjungi India untuk menyerahkan undangan KAA kepada Perdana Menteri Modi secara resmi. Fachir juga menyampaikan permintaan Presiden Joko Widodo agar Modi bersedia memberikan pidato kunci dalam Pertemuan Bisnis Asia-Afrika (AABS) di Jakarta pada 21 April mendatang.

Ihwal permintaan tersebut, Dubes Singh mengatakan PM Modi akan mengirimkan menteri khusus selain Menlu Swaraj untuk mewakili Modi menyampaikan pidato kunci dalam AABS.

Sebagai tuan rumah penyelenggaraan KAA ke-60, Indonesia memandang penting kehadiran PM Modi karena, selain India merupakan salah satu negara pelopor KAA 1955, negara Hindustan itu telah bertransformasi menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia.

Kehadiran PM Modi dinilai akan memberi semangat bagi penguatan kerja sama Selatan-Selatan dan Kemitraan Strategis Asia-Afrika Baru (NAASP) yang diusung Indonesia dalam penyelenggaraan KAA ke-60.

Mantan Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru, merupakan pelopor KAA di Bandung pada 1955, bersama PM Indonesia Ali Sastroamidjojo, PM Pakistan Muhammad Ali, PM Burma (sekarang Myanmar) U Nu, dan PM Sri Lanka Sir John Kotelawala.

Dalam kaitan dengan pelaksanaan KAA ke-60, hingga saat ini Kementerian Luar Negeri mencatat 57 negara telah mengkonfirmasi kehadiran mereka dalam serangkaian acara yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 19-23 April mendatang itu.

Sementara itu, tak kurang dari 20 kepala negara/pemerintahan telah menyatakan keikutsertaan mereka dalam Konferensi Tingkat Tinggi KAA di Jakarta, 22-23 April, dan napak tilas KAA di Bandung, 24 April.

Adapun kepala negara/pemerintahan yang telah secara resmi mengkonfirmasi kehadiran dalam peringatan KAA ke-60 antara lain Afrika Selatan, Bangladesh, Iran, Myanmar, Mozambik, Nepal, Palestina, Cina, dan Vietnam.

ANTARA

Berita terkait

Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

6 hari lalu

Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

Narendra Modi berusaha memenangi Pemilu India untuk masa jabatan ketiga berturut-turut didukung oleh nasionalisme Hindu dan popularitas pribadinya.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

8 hari lalu

Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

PM India Narendra Modi dan partai nasionalis Hindu yang dipimpinnya mulai menyerang lawan-lawan oposisi untuk memperkuat basis garis kerasnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

8 hari lalu

Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

Deepfake video palsu yang dibuat menggunakan perangkat lunak digital

Baca Selengkapnya

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

9 hari lalu

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.

Baca Selengkapnya

Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

9 hari lalu

Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

Beberapa video deepfake tersebar selama masa pemilu India, menampilkan dua aktor Bollywood papan atas yang tampak mengkritik Perdana Menteri Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

13 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

14 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Partai Oposisi India Kompak Menuduh Narendra Modi Sudah Curangi Pemilu

31 hari lalu

Partai Oposisi India Kompak Menuduh Narendra Modi Sudah Curangi Pemilu

Partai-partai oposisi India protes ke Narendra Modi atas penangkapan seorang pemimpin terkemuka beberapa minggu sebelum pemilu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

45 hari lalu

Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

Beberapa mahasiswa asing terluka setelah massa menyerang saat mereka sedang melaksanakan salat Tarawih di lingkungan Universitas Gujarat.

Baca Selengkapnya

India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

46 hari lalu

India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

India akan memulai pemungutan suara secara bertahap mulai 19 April, menjadi pemilu terbesar di dunia di mana hampir 1 miliar orang memberikan suara

Baca Selengkapnya