Kejahatan Perang, Bangladesh Gantung Pemimpin Oposisi  

Reporter

Minggu, 12 April 2015 14:55 WIB

Aktivis Bangladesh berkampanye untuk hukuman mati bagi para penjahat perang di Dhaka, Bangladesh, 3 November 2014. AP/AM Ahad

TEMPO.CO, Dakha - Bangladesh menyeret pemimpin oposisi ke tiang gantung setelah dia terbukti melakukan kejahatan kemanusiaan pada masa perang kemerdekaan 1971 melawan Pakistan.

Hukuman itu dijatuhkan setelah Mohammad Qamaruzzaman, asisten Sekretaris Jenderal partai oposisi Jamaat-e-Islami, menolak mengajukan grasi atas keputusan Mahkamah Agung Bangladesh, Mei 2013.

Dia merupakan orang kedua yang dijatuhi hukuman mati melalui tiang gantungan setelah empat tahun lalu pengadilan menjatuhkan vonis yang sama kepada para penjahat perang. Pejabat partai lainnya, Abdul Quader Mollah, juga tewas di tiang gantungan pada Desember 2013.

Sebelumnya pada Sabtu, 11 April 2015, pihak berwenang di Bangladesh meningkatkan keamanan di ibu kota Dhaka dan beberapa tempat lainnya menjelang eksekusi itu dilakukan terhadap Qamaruzzaman.

"Keluarga Qamaruzzaman mengunjungi untuk terakhir kali di Penjara Pusat Dhaka dengan keamanan penjagaan ketat," kata pengacaranya, Shishir Manir.

Seorang pejabat penjara yang tak bersedia disebutkan namanya, Sabtu petang waktu setempat, mengatakan kepada kantor berita Associated Press, sejumlah petugas tampak masuk ke penjara. Mereka mendapatkan tugas melakukan eksekusi terhadap Qamaruzzaman.

Sementara itu sejumlah stasiun televisi melaporkan, sebuah kuburan telah disiapkan untuk pemakaman Qamaruzzaman di luar Dhaka.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya