Jumlah Orang 'Meninggal dalam Sepi' Meningkat di Jepang  

Reporter

Kamis, 2 April 2015 10:23 WIB

Yoshie Fukuhara, 77 tahun, meletakkan bunga dan berdoa untuk pria berusia 85 tahun yang ditemukan meninggal di apartemennya di Tokyo, pada 21 Maret 2015. Pria yang bekerja sebagai pembersih apartemen hidup sendirian. REUTERS/Toru Hanai

TEMPO.CO, Tokyo – Tak seorang pun penghuni sebuah apartemen di pusat Kota Tokyo, Jepang, mencari tahu keberadaan seorang pria yang sudah sebulan menghilang. Setelah bau menyengat menesuk hidung mereka, baru kecurigaan muncul. Ternyata pria yang lama tak muncul itu telah menjadi mayat di lantai apartemen itu.

Tidak ada yang mencurigakan. Pria 80 tahun itu membayar sewa apartemen tepat waktu. Cuma tak satu pun anggota keluarga menjenguknya, bahkan saat dia meninggal.

Hanya pengelola apartemen, Yoshie Fukuhara, 77 tahun, yang meletakkan bunga di tempat jasad pria tua itu ditemukan lalu memanjatkan doa untuknya.

Kemudian Yoshie menyerahkan proses pembersihan apartemen dan pemakamannya kepada Hirotsugu Masuda dan para pekerjanya.

Kematian seperti ini menjadi semakin umum terjadi di Jepang ketika jumlah orang berusia tua semakin meningkat dan mereka tidak lagi mendapat perhatian dari anggota keluarganya.

Saat ini populasi warga Jepang 127 juta jiwa. Satu dari empat orang Jepang berusia lebih dari 65 tahun. Orang-orang tua ini terisolasi hidupnya hingga ajal menjemput. Kematian orang-orang lanjut usia ini disebut sebagai “meninggal dalam sepi”.

"Hal ini mulai semakin umum di dunia, dan pekerjaan ini (membersihkan apartemen dan mengurus pemakaman penghuni lanjut usia yang meninggal) menjadi semakin dikenal," kata Masuda.

Satu lembaga swadaya masyarakat yang bekerja dalam isu ini memperkirakan jumlah kasus orang meninggal dalam sepi akan semakin meningkat di Jepang.

"Sepertinya 40 ribu kasus seperti ini terjadi dalam sepuluh tahun ini. Jumlah ini sepertinya akan bertambah menjadi lebih dari 100 ribu kasus," ujar Hideto Kone, seorang staf lembaga swadaya masyarakat itu.

Adapun kehadiran Masuda dan para pekerjanya telah membantu para pengelola apartemen dalam proses pembersihan apartemen dan pemakaman orang-orang tua itu.

Masuda menerima upah US$ 676-2.845 atau sekitar Rp 8,8 -30 juta. Upah ini berdasarkan luas apartemen orang yang meninggal.

Menutup kerjanya, Masuda berdoa dan meletakkan bunga di tempat jasad orang tua itu ditemukan. Kemudian jasad orang yang meninggal dalam sepi itu dimakamkan di tempat pemakaman orang tidak dikenal.

REUTERS | IOL.CO.ZA | MARIA RITA

Berita terkait

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

24 Juni 2023

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

KCI bersama beberapa stakeholder sudah melakukan rapat yang membahas mengenai kebutuhan sarana KRL tersebut pada Rabu, 21 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

25 Mei 2019

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

Gregoria Mariska Tunjung kalah dari pemain Jepang, Akane Yamaguchi di semifinal Piala Sudirman dan ini komentarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

27 Oktober 2017

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

Jokowi menerima pengusaha Jepang di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

16 Juli 2017

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

Pulau Okinoshima yang masuk daftar Warisan Dunia UNESCO pekan lalu, resmi dinyatakan terlarang untuk dikunjungi wisatawan mulai tahun depan.

Baca Selengkapnya

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

11 Juli 2017

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

Sebuah video unik dan aneh yang menunjukkan seekor tuna sirip kuning, meronta-ronta setelah diiris menjadi dua.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

29 Mei 2017

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

Jepang dan Amerika akan mengambil aksi nyata atas ulah Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

20 Mei 2017

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

UNESCO mempertimbangkan untuk menjadikan pulau kecil terlarang bagi perempuan di Jepang sebagai situs Warisan Dunia

Baca Selengkapnya

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

19 Mei 2017

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

Tidak ada kaisar Jepang yang turun tahta selama dua abad terakhir karena hukum yang ada tidak mengizinkannya.

Baca Selengkapnya

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

18 Mei 2017

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

Putri Mako, cucu Kaisar Akihito, rela melepaskan status kebangsawanannya demi cintanya kepada seorang pria biasa yang bekerja di bidang pariwisata.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

12 Mei 2017

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

Sebuah universitas di Jepang berencana membangun pusat penelitian mengenai ninja, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia

Baca Selengkapnya