Embargo Diperpanjang, Korut Belum Pulangkan 13 Warga Jepang

Reporter

Selasa, 31 Maret 2015 12:43 WIB

Kim Jong Un, memantau latihan tembakan artileri melalui teropong di Pyongyang , Korut, dalam foto yang dirilis 21 Februari 2015. Ia memimpin Korut sejak Desember 2011, menggantikan ayahnya, Kim Jong Il. REUTERS/KCNA

TEMPO.CO, Tokyo - Jepang telah memutuskan untuk memperpanjang sanksi terhadap Korea Utara menanggapi penundaan Pyongyang dalam melaporkan penyelidikan atas penculikan warga Jepang beberapa dekade lalu. Juru bicara pemerintah Jepang mengatakan perpanjangan embargo perdagangan dan larangan kapal Korea Utara memasuki pelabuhan Jepang tidak diberlakukan jika ada alasan kemanusiaan selama dua tahun.

Yoshihide Suga, Kepala Sekretaris Kabinet, mengatakan pada konferensi pers bahwa Jepang akan terus mendesak Pyongyang untuk melaporkan penyelidikan atas masalah penculikan secepatnya dan melakukan upaya maksimal untuk mengembalikan semua korban penculikan.

Warga Jepang diculik Pyongyang pada 1970-an dan 1980-an untuk melatih bahasa dan budaya sebagai mata-mata mereka. Korea Utara mengatakan telah mengembalikan semua warga Jepang yang diculik dulu, tapi Jepang menyangkal dan mempersoalkan itu.

Kedua belah pihak pernah sepakat untuk membuka kembali dialog tentang penculikan pada Mei 2014 dan mengadakan beberapa kali pembicaraan. Korea Utara sepakat bahwa anggota Komisi Pertahanan Nasional akan melakukan pertemuan khusus untuk memeriksa kembali kasus penculikan tersebut.

Selanjutnya diikuti peringanan sanksi oleh Tokyo pada Juli lalu, meskipun tidak ada rincian yang diberikan tentang pembatasan sanksi yang dicabut. Namun sejak itu tidak ada kemajuan yang telah dilaporkan.

NHK melaporkan bahwa Fumio Kishida, Menteri Luar Negeri Jepang, mengatakan Korea Utara belum melaporkan hasil penyelidikan. Dia juga mengatakan tidak menemukan kemajuan yang dibuat.

Korea Utara mengakui soal penculikan 13 warga negara Jepang tersebut. Ada kemungkinan lima di antaranya telah kembali ke Jepang pada tahun 2002—yang kemungkinan adalah anak-anak, sementara delapan lainnya diduga tewas.

Masalah ini sangat sensitif di Jepang dan telah menjadi titik utama perdebatan di antara kedua negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik tersebut.

BBC | REUTERS | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya