Para militan Negara Islam (ISIS) melemparkan batu kearah pria dan wanita yang diduga melakukan hubungan intim hingga keduanya tewas. dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Gaziantep - Para pendukung Islamic State of Iraq and Syria ingin berperang di Suriah, termasuk sejumlah WNI pro-ISIS yang diduga masuk ke Turki melalui Istanbul untuk ke Suriah. Menurut sejumlah sumber Tempo, para pendukung ISIS kemudian menempuh jalur darat menuju ke Kota Gaziantep, Turki selatan. “Mereka selalu datang naik bus dari Istanbul,” kata seorang sopir taksi di Terminal Gaziantep kepada Tempo, Rabu, 25 Maret 2015.
Menurut sopir yang tak mau disebutkan namanya tersebut, para simpatisan ISIS, termasuk sejumlah WNI yang ingin ke Suriah, selalu menyewa taksi. Biasanya pemimpin rombongan menghubungi seseorang melalui telepon genggam dan menyerahkan teleponnya ke sopir taksi. Lalu suara di ujung sana memberi instruksi kepada sopir taksi untuk membawa penumpang tersebut ke suatu tempat.
“Ambil uangnya, tinggalkan mereka,” ujar sopir tersebut menirukan instruksi si penelepon. Menurut sejumlah sopir taksi, para calon milisi ISIS diantar ke suatu tempat berjarak 3-4 kilometer dari terminal. Lokasinya berbeda-beda. “Saya sudah antar banyak rombongan ke lebih dari 20 lokasi,” tutur seorang sopir.
Setelah membayar duit taksi, para simpatisan ISIS pun turun dan berganti mobil. Besar kemungkinan, kata sejumlah sumber, mereka dibawa ke Kota Akcakale, Provinsi Sanliurfa, yang berbatasan langsung dengan Tel Abyad, Provinsi Ar-Raqqa, Suriah, wilayah yang dikuasai kelompok militan pimpinan Abu Bakar al-Bagdadi itu. Dari situ, mereka menyeberang diam-diam ke tanah Suriah untuk berjihad.
Lalu bagaimana para sopir taksi bisa mengetahui yang diangkutnya adalah pendukung ISIS? “Kami sudah bertahun-tahun di sini. Semua tahu itu, termasuk polisi. Tapi siapa bisa menghentikan mereka?” kata seorang sopir taksi.
Selengkapnya, baca di majalah Tempo edisi pekan ini.