Restoran Cina Ini Tolak Pengunjung Warga Afrika  

Reporter

Selasa, 24 Maret 2015 11:45 WIB

Tentara Somalia berbicara dengan sejumlah tersangka yang ditahan saat operasi simpatisan militan Islam al Shabaab di Hodan, Mogadishu, Somalia, 8 Desember 2014. Militan ekstimis Al Shabaab diduga terkait dengan penyerangan bus yang menewaskan 28 orang di Kenya. REUTERS/Feisal Omar

TEMPO.CO, Nairobi - Kasus rasisme diduga telah terjadi di sebuah restoran Cina bernama "Chinese Restaurant" di ibu kota Kenya, Nairobi. Dilaporkan bahwa restoran tersebut tidak menerima tamu atau pelanggan asal Afrika setelah pukul 5 sore waktu setempat.

Pengelola restoran beralasan bahwa kebijakan tersebut diberlakukan demi menjaga keamanan restoran. Pengelola restoran beranggapan pengunjung asal Afrika bisa memicu kekerasan menyusul aksi kelompok teroris Al-Shabaab akhir-akhir ini.

"Kami tidak menerima pelanggan Afrika karena kita tidak tahu siapa yang Al-Shabaab dan siapa yang tidak. Hal ini tidak tertulis di wajah seseorang bahwa mereka adalah preman bersenjata," Esther Zhao, seorang manajer restoran, mengatakan kepada kantor berita Nairobi seperti yang dilansir RT News pada 23 Maret 2015.

Zhao mengatakan tamu restoran merasa lebih aman dan nyaman jika pelanggan Afrika dijauhkan. Hanya sopir taksi Afrika disertai dengan tamu Eropa, Cina, atau India dapat diterima di restoran Cina itu. Orang Afrika yang mendapat pengecualian untuk dapat masuk di jam tersebut adalah Senator Nairobi Mike Sonko dan mantan Menteri Kabinet Raphael Tuju karena mereka dianggap teman yang setia.

Langkah ini menyebabkan gelombang kemarahan di media dan kalangan politikus lokal. "Itu merupakan kasus rasial dan etnis yang inkonstitusional," kata Ombudsman Kenya, Otiende Amollo. "Hal ini secara tidak langsung telah menjustifikasi bahwa semua masyarakat Afrika adalah perampok dan penjahat. Apa pun tindakan mereka ambil untuk menjaga keamanan harus memperlakukan semua orang sama tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau warna."

Otiende Amollo menyerukan agar orang-orang yang tidak mengakui persamaan untuk dituntut terkait diskriminasi. Amollo telah menghubungi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan menuntut agar pemerintah bisa mencabut lisensi restoran tersebut.

RUSSIA TODAY|YON DEMA

Berita terkait

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

13 Agustus 2017

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya mengatakan 24 orang telah ditembak mati oleh polisi sejak Selasa, hari pemilihan umum

Baca Selengkapnya

Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

1 Februari 2017

Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

Joy Wangari, murid kelas III Sekolah Dasar Mukandamia Solio, Kenya, tewas setelah dipukuli guru dan teman sekelas karena tak bisa membaca.

Baca Selengkapnya

Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

28 Januari 2017

Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

Keterangan al-Shabab kepada Reuters tersebut dibantah angkatan bersenjata Kenya.



Baca Selengkapnya

Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

28 Oktober 2016

Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

Motif penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat itu belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

13 Juli 2016

Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

Selama di pengungsian, Malala mengingatkan para remaja perempuan agar menempuh pendidikan 12 tahun.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

19 Februari 2016

Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

Kepala intelijen Al-Shahab Mahad Mohammed Karatey, berstatus sebagai seorang teroris, tewas terbunuh dalam sebuah serangan udara oleh militer Kenya.

Baca Selengkapnya

Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

21 Januari 2016

Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

Salah Farah, seorang muslim warga Kenya, menolak permintaan milisi al Shabaab memisahkan diri dari penumpang bus beragama Kristen. Ia pun tewas.

Baca Selengkapnya

Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

22 Desember 2015

Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

Kaum muslim berdiri bersama umat Kristen dan menantang penyerang membunuh mereka semua atau pergi meninggalkan mereka.

Baca Selengkapnya

50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

3 September 2015

50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

Serangan adalah upaya balas dendam kematian tujuh orang sipil oleh militer Uganda dalam upacara pernikahan di Kota Merka.

Baca Selengkapnya

Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

17 Juli 2015

Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

Kampanye mereka bertajuk "22 Hari Jalan Perdamaian".

Baca Selengkapnya