TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur:Sebanyak 213 sekolah dasar dan menengah di Malaysia ditutup selama dua hari, akibat kabut asap kian menebal, dan jarak pandang hanya mencapai 500 meter. Selain sekolah dasar dan menengah, kampus induk Universitas Teknologi Mara (UiTM) Shah Alam, Selangor pun akan ditutup mulai esok hingga Minggu, (14/8). Kami tidak mau mengambil risiko dan membiarkan mahasiswanya dengan situasi buruk seperti ini, karena bisa terjangkiti berbagai penyakit, ujar Wakil Rektor bidang Komunikasi dan Hubungan Antarabangsa UiTM, Profesor Madya Dr. Azizul Halim Yahya kepada pers. Setelah departemen Alam dan Lingkungan mengumumkan tahap polusi udara di Malaysia semakin buruk, warga Malaysia mulai memakai masker ketika keluar rumah atau tempat kerja. Badan otoritas negeri itu mengingatkan masyarakat agar tidak keluar rumah kecuali ada urusan penting. Asap ini bukan sekadar asap biasa. Pakar-pakar alam sekitar dan teknik kimia mengeluarkan peringatan, bahwa asap tersebut sangat berbahaya karena mengandung campuran gas beracun dan bahan kimia termasuk magnesium, kata Zaizul Halim Yahya. Bahan-bahan itu, lanjutnya, mampu mengikis permukaan paru-paru sekaligus melumpuhkan sistem pernafasan manusia. Direktur Pusat Ramalan Cuaca, Jabatan Perkhidmatan Kaji Cuaca, Kang Thean Shong mengumumkan, pihaknya akan membuat proyek pembenihan awan yang akan dijalankan pada minggu ini, Ini dilakukan sebagai langkah mengurangkan kebakaran sekaligus mengurangkan asap, jelasnya. T.H. Salengke