Bush Keluarkan Ultimatum Perang

Reporter

Editor

Kamis, 31 Juli 2003 13:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush menolak memberikan waktu melanjutkan diplomasi bagi Presiden Irak Saddam Husein, serta mengeluarkan ultimatum tentang kemungkinan perang yang akan dihadapinya. Ultimatum ini dikeluarkan Bush seiring keluarnya seluruh staf PBB dari zona konflik itu. Waktu untuk diplomasi sudah habis, ujar Menteri Luar Negeri Colin Powell. Dia juga mengingatkan kepada Irak bahwa Bush memberikan waktu 48 jam hingga Selasa 01.00 GMT sebagai batas dimulainya serangan sekitar 300 ribu tentara AS dan Inggris ke Irak. Bush sendiri memberi opsi kepada Saddam untuk melarikan diri ke tempat pengasingan atau menghadapi agresi militer dari negara adidaya pimpinannya. Powell menilai, Saddam telah memiliki waktu 12 tahun untuk memperbaiki keadaan, namun menyia-nyiakannya begitu saja. Setelah mengetahui akan menghadapi veto dari Dewan Keamanan PBB, AS, Inggris, dan Spanyol akhirnya menarik draf resolusi usulan mereka yang memungkinakan PBB mendukung perang yang mereka rencanakan. Penarikan usulan ini memperlihatkan kekuatan baru dunia yang menentang tindak kejahatan negara-negara kuat. Setelah mendengar pernyataan perang Bush, Saddam menanggapi dengan menegaskan bahwa dirinya tidak menginginkan perang. "Namun, kami siap mengorbankan jiwa kami, anak-anak kami, serta keluarga-keluarga kami sebagai benteng mempertahankan Irak, kata Saddam dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi di Irak. Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan memerintahkan ratusan anggota tim inspeksi berikut staf bidang kemanusiaan PBB untuk segera mengungsi dari Irak. Sekitar 1100 pengamat militer PBB yang ditempatkan di Irak untuk mengawasi gencatan senjata untuk Perang Teluk juga telah diavakuasi. Annan mengingatkan bahwa potensi munculnya bencana kemanusian semakin menguat. Namun, ia menjanjikan PBB tak hanya akan duduk diam dan tak melakukan apa-apa atas perkembangan yang terjadi. Washington sendiri telah memerintahkan diplomat AS untuk segera pergi dari negara sekitar Irak yakni Israel, Siria dan Kuwait. Beberapa negara juga telah mengeluarkan warga negara maupun staf kedutaan mereka dari wilayah Arab. Presiden Bush sendiri tak lupa mengingatkan Saddam bahwa dirinya hanya memberi waktu 48 jam bagi pemimpin Irak itu untuk segera meninggalkan tanah airnya dan mengasingkan diri. Usai pertemuan kongres dengan Bush di gedung Putih, senator dari Partai republik John Warner mengungkapkan Saddam juga diminta untuk membawa serta para petinggi militernya. (AFP/Sri Wahyuni-Tempo News Room)

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

47 detik lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Profil Lil Boi, Rapper yang Bergabung dengan H1ghr

4 menit lalu

Profil Lil Boi, Rapper yang Bergabung dengan H1ghr

Oh Seung-taek atau Lil Boi rapper Korea Selatan baru-baru ini bergabung dengan agensi H1ghr

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

5 menit lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

11 menit lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

15 menit lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Alasan Kejaksaan Agung Periksa Robert Bonosusatya sebagai Saksi di Perkara Korupsi di PT Timah

17 menit lalu

Alasan Kejaksaan Agung Periksa Robert Bonosusatya sebagai Saksi di Perkara Korupsi di PT Timah

Robert Bonosusatya mengklaim hanya berteman dengan keempat nama tersangka korupsi timah, tapi tak pernah berbisnis timah.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

24 menit lalu

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

4 Cara Daftar CapCut Creator hingga Menghasilkan Uang

33 menit lalu

4 Cara Daftar CapCut Creator hingga Menghasilkan Uang

Cara mendaftar CapCut creator cukup mudah dilakukan. Anda bisa mendaftar menggunakan ponsel. Jika konsisten, Anda akan mendapat gaji.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

40 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

Di semifinal Piala Uber 2024, tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Korea Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Solo Comeback di Akhir Mei, Suho EXO Gaet Wendy Red Velvet untuk Kolaborasi

40 menit lalu

Solo Comeback di Akhir Mei, Suho EXO Gaet Wendy Red Velvet untuk Kolaborasi

Suho EXO akan comeback dengan mini album ketiga bertajuk 1 to 3 pada 31 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya