Anggota tim The Jupiters memeriksa pesawatnya sebelum tinggal landas menuju Malaysia dari Lapangan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, 11 Maret 2015. ANTARA/Sigid Kurniawan
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Seorang warga yang menyaksikan dua pesawat tim Jupiter Aerobatic Team bertabrakan di udara dilarikan ke rumah sakit di Langkawi, Malaysia. Pria lanjut usia tersebut dilaporkan mengalami trauma psikologis akibat pesawat itu menabrak rumah anaknya.
Abu Mutalib Said, 70 tahun, saat itu dilaporkan berada 10 meter dari rumah anaknya di Kampung Gelam. Adapun kedua anaknya, yaitu Zulkeflee, 46 tahun, dan Mohd Rashidi, 40 tahun, tidak berada di rumah pada saat itu.
Seorang dokter spesialis dari Langkawi International Maritime dan Aerospace (Lima) 2015, Datuk Seri Dr Abu Hassan Asaari Abdullah, mengatakan Abu Mutalib trauma dan mengigau setelah kejadian.
"Korban menyaksikan bagian dari pesawat jatuh di rumah anak-anaknya sebelum pesawat itu meledak dan terbakar. Dia sekarang dalam trauma yang serius," katanya, seperti dikutip kantor berita Bernama, Ahad, 15 Maret 2015.
Abu Hassan mengatakan Abu Mutalib dilarikan ke rumah sakit dan akan mendapatkan perawatan Critical Incident Stress Management (CISM) atau semacam terapi pemulihan stres.
"Pengobatan CISM termasuk terapi relaksasi pernapasan. Untungnya ia tidak mengalami luka fisik," Abu Hassan. Selain itu, tim medis dari unit gawat darurat juga akan memberikan penyuluhan kepada keluarga Abu Mutalib.
Dua pesawat Jupiter Aerobatic Team jatuh saat sesi latihan bersama dengan Lima 2015 pada pameran Mahsuri International Exhibition Centre (MIEC), Ahad siang. Lima tim aerobatik, termasuk tim Indonesia, direncanakan akan tampil selama pameran dari 17 Maret sampai 21 Maret.
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.