Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Senin, 16 Maret 2015 07:01 WIB

REUTERS/Alex Domanski

TEMPO.CO, Canberra - Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Pejabat kontra-terorisme negara itu mengaku memeriksa secara saksama rata-rata 405 orang per hari di bandara Australia yang dicurigai sebagai jihadis.

Angka-angka ini menjadi salah satu motor dalam perdebatan manfaat membatalkan paspor serta mencegah perjalanan kelompok ekstrem ke luar negeri. Australia termasuk satu dari negara yang warganya banyak bergabung dengan ISIS.

Tim dari Border Force Counter-Terrorism—lembaga yang baru seumur jagung berdiri—disebar ke delapan bandara untuk melakukan tugas pengawasan ini. Sejak Agustus 2014 hingga Februari 2015, mereka telah melakukan pemeriksaan terhadap 75.906 orang yang dicurigai. “Tak hanya warga Australia, penumpang dari luar negeri yang mencurigakan juga diperiksa,” kata juru bicara Menteri Imigrasi, Peter Dutton.

Penilaian ini tidak acak dan melibatkan petugas yang ahli pada bidang kontra-terorisme. Bagi yang dicurigai akan diajukan serangkaian pertanyaan untuk menentukan risiko terhadap keamanan nasional. Ditton tak merinci berapa dari jumlah itu yang kemudian terbukti merupakan anggota kelompok teroris. "Tapi, secara signifikan, mereka berhasil mencegatnya," katanya.

Dari hasil pemeriksaan ini, kata dia, wisatawan yang tertangkap dengan bahan ekstremis pada ponsel mereka ditempatkan di bawah pengawasan. Sedangkan yang memiliki inkonsistensi dengan bagasi dan visa mereka akan diproses oleh kantor imigrasi lebih lanjut. "Banyak yang telah ditarik dari pesawat, bagasi diperiksa, hingga dipaksa untuk menjadwal ulang penerbangannya," katanya.

Mufti Besar Australia Dr Ibrahim Abu Mohammad mengecam langkah yang disebutnya "sangat tidak profesional" itu. Ia mengatakan sebagian besar wisatawan dan tak ada kaitan dengan jaringan teroris juga turut jadi korban.

September tahun lalu, seorang imam senior yang sangat dihormati digeledah atas dasar kecurigaan ini. Sheikh Shady Alsuleiman, yang bepergian dengan jemaah untuk melakukan ibadah haji, ditahan selama lebih dari dua jam di Sydney dan ketinggalan penerbangan.

SMH | INDAH P.

Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya

Istri Jutawan Hilang, Rumah Ibu Artis Digeledah

28 Januari 2015

Istri Jutawan Hilang, Rumah Ibu Artis Digeledah

Polisi menemukan mobil perempuan itu dipendam dalam tanah.

Baca Selengkapnya