Dituding Langgar HAM, Saudi Tarik Dubes di Swedia

Reporter

Kamis, 12 Maret 2015 17:59 WIB

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Salman saat menghadiri acara Dewan Syura. Putra Mahkota Salman bin Abdulaziz Al Saud menggantikan Raja Abdullah yang meninggal pada usia 90 tahun. AP/Saudi Press Agency, File

TEMPO.CO, Jeddah - Kerajaan Arab Saudi menarik duta besarnya dari Swedia, Rabu, 11 Maret 2015, karena menganggap negeri itu telah mencampuri urusan dalam negeri.

Dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh media massa, Kementerian Luar Negeri Kerajaan mengatakan, Menteri Luar Negeri Swedia Margot Mallstrom telah turut campur urusan dalam negeri. "Ini pelanggaran konvensi internasional dan diplomatik."

"Seorang sumber di Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri Swedia telah melakukan serangan terhadap Kerajaan. Serangan tersebut dianggap Kerajaan sebagai bukti campur tangan urusan dalam negeri oleh Swedia," tulis kantor berita SPA.

"Sumber ini menekankan bahwa sikap tersebut juga dianggap telah melampaui konvensi internasional dan norma diplomatik serta tidak menunjukkan iktikad hubungan persahabatan antarnegara."

Menanggapi sikap tersebut, juru bicara Menteri Luar Negeri Swedia, Erik Boman, mengatakan, "Kami telah menerima informasi bahwa Arab Saudi menarik pulang duta besarnya." Dia melanjutkan, alasan penarikan itu adalah kritik Swedia terhadap Kerajaan yang memiliki rekam jejak pelanggaran hak asasi manusia dan demokrasi.

Kerajaan meradang karena Mallstrom menuding Saudi sebagai sebuah negara diktator dan tidak memberikan peluang kepada kaum perempuan. Tak hanya itu, menteri perempuan Swedia itu juga mengecam Riyadh karena menghukum blogger Raif Badawi dengan hukuman cambuk 1.000 kali.

Sepekan sebelumnya Wallstrom mengatakan bahwa dia dilarang menyampaikan pidato pada pertemuan negara-negara Liga Arab di Kairo setelah mendapatkan protes dari delegasi Saudi.

Pada akhir pertemuan, para menteri luar negeri Liga Arab mengeluarkan kecaman bersama terhadap ulah Wallstrom. "Apa yang disampaikan Wallstrom tidak sesuai dengan fakta. Konstitusi Kerajaan Arab Saudi berlandaskan syariat," kata mereka sebagaimana diwartakan Gulf News.

Mereka menjelaskan, "Syariat menjamin hak asasi, kehidupan manusia, harta, kehormatan, dan martabat manusia. Komentar Wallstrom tidak bertanggung jawab dan tidak bisa diterima."

AL JAZEERA | AL ARABIYA | CHOIRUL

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya