TEMPO Interaktif, Hiroshima Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi menyatakan pemerintahannya berkomitmen mendukung perdamaian dunia dan menentang kepemilikan senjata nuklir. Pernyataan ini disampaikan Koizumi dalam peringatan 60 tahun jatuhnya bom nuklir pertama dunia di Hiroshima, Sabtu (6/8).Dengan segala keinginan agar tragedi Hiroshima dan Nagasaki tidak terulang kembali, Jepang akan memegang teguh perjanjian perdamaian dan berpedoman pada tiga prinsip non-nuklir, kata Kozumi dalam upacara peringatan di kota bersejarah itu.Pidato Koizumi ini mengacu pada pernyataan pemerintah Jepang pada Desember 1967 yang melarang keras pembuatan, kepemilikan, maupun perizinan masuknya senjata nuklir dalam wilayah teritori negara itu. Dalam sejarah umat manusia, kamilah satu-satunya negara yang menderita akibat jatuhnya bom atom, kata Koizumi.Ia kemudian mengungkapkan dukungannya untuk merevisi Konstitusi AS pada 1947 bahwa Jepang akan terus mengumandangkan perang, sekalipun sebagian besar masyarakat Jepang masih mendukung isi pernyataan itu untuk mengobarkan semangat juang yang mereka sebut sebagai Spirit Pasifik.Negara-negara tetangga Jepang menuduh Koizumi, yang melakukan kunjungan ke makam para pahlawan maupun penjahat perang, tengah melakukan upaya menebus dosa atas berbagai kesalahan negaranya sehingga Perang Dunia II meletus.Namun, Koizumi memaparkan, bahwa Hiroshima dan Nagasaki, dua kota yang menjadi tumbal Perang Dunia II, merupakan lampu mercusur Jepang di Lautan Pasifik. Setelah perang usai, Hiroshima kemudian berkembang menjadi sebuah kota perdamaian dan budaya internasional , katanya. Kami akan memimpin desakan masyarakat dunia untuk segera terwujudnya gencatan senjata dan non-proliferasi nuklir, serta membuat upaya maksimal penggagalan senjata nuklir, ungkapnya. AFP/ Jojo Raharjo
Berita terkait
Nama Menhan Taro Kono Masuk Bursa Calon PM Gantikan Abe Shinzo
30 Agustus 2020
Sejumlah calon pengganti Abe Shinzo untuk posisi Perdana Menteri bermunculan seperti Menhan Taro Kono dan
Baca SelengkapnyaPM Jepang Dukung Menteri Koizumi Ambil Cuti Melahirkan
15 Januari 2020
PM Jepang ingin para pekerja tidak malu mengambil cuti melahirkan.
Baca SelengkapnyaPresiden Minta Jepang Gandakan Investasi
2 Juni 2005
Presiden mengaku pemerintahannya pro-bisnis dan pro-pertumbuhan, serta berharap pengusaha Jepang melipatgandakan investasinya.
Baca SelengkapnyaRI-Jepang Setuju Bahas Perdagangan Bebas
1 Juni 2005
Indonesia dan Jepang sepakat untuk mengawali pembicaraan mengenai perjanjian perdagangan bebas pada awal bulan depan.
Baca SelengkapnyaBesok, PM Jepang Bertemu Delegasi Cina
22 April 2005
Mengenai agenda pembicaraan yang akan dibahas Koizumi hanya menjawab singkat, "Friendship (persahabatan)".
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Jepang Minta Maaf
22 April 2005
Dalam lima tahun mendatang, Jepang menyediakan AS$ 2,5 milyar untuk membantu penghindaran bencana, dan langkah-langkah rekonstruksi di Asia-Afrika.
Baca Selengkapnya