Qantas Larang Mahasiswa Pendemo Bepergian dengan Pesawatnya

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Sabtu, 7 Maret 2015 09:15 WIB

Qantas Airways. (AP Photo/Rob Griffith)

TEMPO.CO, Melbourne - Tak ada cerita bagi Jasmine Pilbrow untuk bepergian dengan pesawat Qantas atau Jetstar. Mahasiswa Victoria University tersebut dilarang naik pesawat milik maskapai ini tujuan mana pun. Sebab, sebelumnya ia memprotes transfer dan deportasi seorang pria Tamil di atas pesawat dengan nomor penerbangan 838 pada 2 Februari.

Tanpa menyebutkan nama, seorang pemimpin divisi keamanan Qantas mengirim surat ke akun e-mail Pilbrow yang menyatakan: “tindakannya tidak dapat diterima dan tidak akan ditoleransi Qantas Group atau Jetstar Group.”

Surat itu juga menyebutkan Qantas mencoba untuk menghubungi Pilbrow, tapi tak ditanggapi. Namun Pilbrow membantahnya dengan menyatakan tak pernah menerima telepon dari Qantas.

Kejadian bermula saat seorang pengungsi, Puvaneethan, 25 tahun, dikirim pulang ke Sri Lanka dalam penerbangan dari Melbourne ke Darwin. Dia sebelumnya ditahan di Pusat Penahanan Imigrasi Melbourne. "Jika dia dikirim kembali ke Sri Lanka, ia kemungkinan akan dipenjara dan disiksa," kata Pilbrow.

Pilbrow baru tahu dia dilarang terbang dengan Qantas setelah membaca berita yang diterbitkan Fairfax Media pada Selasa. Selain Pilbrow, penumpang lain, Paul Leary, dan rekannya juga dilarang bepergian dengan pesawat itu.

"Saya mencoba untuk menindaklanjuti larangan itu, tapi tak jelas ke nomor berapa saya harus menghubungi. Ketika saya menelepon kantor pusat Qantas, mereka mengirim saya ke layanan pelanggan yang mengatakan saya harus mengisi formulir jika saya punya keluhan tentang larangan tersebut," kata Pilbrow.

Sedangkan Leary memilih menempuh jalur hukum atas larangan ini. Ia menyebutkan diskriminasi atas dasar keyakinan politik bertentangan dengan hak asasi manusia.

Ia menyatakan protesnya atas penanganan Puvaneethan dilakukan dengan benar. "Saya melakukannya dengan cara yang paling sopan, dengan berdiri, menekan tombol call, dan menunggu hingga pelayan Qantas datang," katanya. Dia mengatakan mereka tidak pada titik mencoba untuk mengganggu atau menunda penerbangan, dan tidak bertujuan untuk meninggalkan pesawat.

THE AGE | INDAH P.

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

8 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

9 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

13 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

14 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

14 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

17 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

20 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

25 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

26 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya