Penyerang Dubes AS di Seoul Serukan Antiperang  

Reporter

Kamis, 5 Maret 2015 13:35 WIB

Duta Besar A. S. untuk Korea Selatan, Mark Lippert terluka setelah diserang oleh pria di Seoul, Korsel, 5 Maret 2014. AP/Yonhap, Kim Ju-Sung

TEMPO.CO, Seoul - Insiden penyerangan terhadap Duta Besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan Mark Lippert di Seoul, Kamis, 5 Maret 2015, dikecam Presiden Park Geun-hye. Dia mengatakan bahwa aksi ini sebagai upaya merusak aliansi Seoul dan Washington.

"Insiden tersebut tidak bisa ditoleransi sebab tidak hanya menyerang fisik duta besar Lippert melainkan juga menghancurkan aliansi Korea Selatan," ucapnya dalam sebuah pernyataan.

Saat Mark Lippert diserang oleh seorang pria dengan sebilah belati di pusat kesenian di Seoul, pelaku meneriakkan slogan anti-perang. Kejadian ini ketika Lippert sedang mengikuti jamuan makan pagi untuk jumpa pers.

Sedianya Lippert akan menyampaikan pidato mengenai prospek perdamaian di Semenanjung Korea yang memisahkan dua negara, Utara dan Selatan. "Saya dalam kondisi stabil setelah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Seoul," kata Lippert.

Menurut polisi, pelakunya adalah Kim Ki-jong, 55 tahun, dia ditangkap di tempat kejadian. Polisi mengatakan, tersangka menyerang Lippert di bagian wajah dan pergelangan tangan dengan pisau. Sebelumnya, Kim pernah berurusan dengan pihak berwajib karena melempari duta besar Jepang dengan batu pada 2010.

"Kami menahan dan memeriksanya karena penyerangan serta perbuatan lainnya," kata kepala kepolisian distrik, Yoon Myung-soon.

Sumber-sumber Al Jazeera menjelaskan, Kim adalah pimpinan sebuah organisasi sipil kecil yang menyerukan perdamaian dan rekonsiliasi dengan Korea Utara. Menurut sejumlah saksi mata, dia berkali-kali berteriak, "Tak ada tembakan untuk perang." Protes Kim itu mengacu kepada latihan perang antara AS dan Korea Selatan yang sedang berlangsung.

Latihan perang AS-Korea Selatan ini mendapatkan protes di Seoul. Sementara itu kegiatan kedua negara dituduh oleh Korea Utara sebagai persiapan invasi. Seoul dan Washington menjelaskan bahwa latihan perang ini berlangsung hingga akhir April 2015 untuk mempertahankan diri dan menjaga program rutin kedua negara.

Lippert, 42 tahun, ditunjuk AS menjadi Duta Besar untuk Korea Selatan pada Oktober 2014. Sehari-hari Lippert rutin tampil di jejaring sosial dan kerap hadir di berbagai acara di Seoul. Ayahnya bekas pejabat di Pentagon-markas pertahanan AS-menjadi penasihat kebijaksanaan luar negeri Barack Obama ketika dia masih menjadi seorang senator Illinois.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya