TEMPO Interaktif, Khartoum:Kerusuhan pecah di jalanan ibu kota Sudan, Khartoum, Senin (1/8) menyusul pengumuman resmi atas kematian Wakil Presiden John Garang, yang juga mantan pemimpin kelompok pemberontak di negeri itu. Garang tewas akibat kecelakaan pesawat pada Sabtu (30/7). Seorang diplomat Eropa menuturkan, ribuan manusia turun ke jalan di Khartoum sambil mengayunkan senjata tajam dan pistol. Beberapa orang tampak tergeletak di jalanan, diantaranya kemungkinan tewas. "Beberapa kejadian serius saat ini tengah berlangsung diantara tembakan Kalashnikov dan asap dari mobil-mobil yang terbakar,"ujarnya kepada AFP. Ia menuturkan bahwa jalan-jalan di seluruh kota telah diblokir dan akses menuju bandara telah ditutup sejak pagi. Jembatan yang menghubungkan dua cabang sungai Nil di Khartoum, gedung-gedung publik, perkantoran, dan sekolah pun turut ditutup. Diplomat itu mengatakan, kedutaan negara-negara asing, terutama Barat, menyerukan para warganya untuk berdiam di rumah. Garang kembali ke Khartoum akhir Juli, setelah selama beberapa dekade berdiam di pedalaman. Kembalinya Garang ini menyusul perjanjian tercapainya kesepakatan damai tentan batas utara-selatan negeri itu. Langkah itu sekaligus membawanya ke kursi wakil presiden dalam pemerintahan nasional kesatuan yang dipimpin President Omar al-Beshir, pada 9 Juli. Pemimpin pemberontak di Darfur, Abdel Wahed Mohammed Ahmed Nur menuding tewasnya Garang bukan murni kecelakaan, tapi bagian dari konspirasi. Secara pribadi saya tak percaya ini sebuah kecelakaan, tapi konspirasi besar, katanya tanpa tegas menyebut rezim Presiden Umar al Bashir sebagai pihak yang bertanggung jawab. Sita Planasari A.
Berita terkait
Pihak Kampus Akui Pengendara HR-V yang Ringsek Mahasiswa Universitas indonesia
5 menit lalu
Pihak Kampus Akui Pengendara HR-V yang Ringsek Mahasiswa Universitas indonesia
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Universitas Indonesia (UI) Amelita Lusia membenarkan pengendara Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.