Kapal Bertabrakan di Bangladesh, 66 Orang Tewas

Reporter

Senin, 23 Februari 2015 15:38 WIB

Pemadam Kebakaran dan Satuan Penyelam melakukan proses evakuasi dalam kecelakaan kapal feri di Paturia, Dhaka, Bangladesh, 23 Februari 2015. Korban tewas dalam kecelakaan tersebut mencapai 69 orang, kapal feri karam usai bertabrakan dengan kapal kargo. (MUNIR UZ ZAMAN/AFP/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 66 orang tewas ketika sebuah kapal feri yang membawa lebih dari 150 penumpang terbalik setelah bertabrakan dengan kapal pukat di perairan Bangladesh pada Ahad, 22 Februari 2015, waktu setempat.

Tim penyelamat berhasil menyelamatkan setidaknya 50 penumpang. Hingga Senin, 23 Februari 2015, tim masih mencari banyak korban yang masih hilang. Demikian keterangan pejabat polisi setempat, Harun Ar-Rashid, kepada Reuters.

Dari jasad 66 korban tewas, separuhnya sudah dievakuasi. Lokasi tabrakan maut dua kapal itu di dekat Sungai Padma. Menurut Harun, para korban termasuk perempuan dan anak-anak. Sebanyak 43 jenazah sudah berhasil dievakuasi.

Polisi telah menyita kapal pukat serta menangkap kapten dan dua awaknya. “Ada 23 mayat di dalam feri,” ujar Harun. ”Mungkin ada jasad lagi yang terjebak di dalam feri dan pencarian terus dilakukan.”

Di tempat kejadian, Menteri Transportasi Bangladesh Shajahan Khan mengatakan penyelidikan telah dimulai. Insiden kecelakaan kapal ini merupakan yang kedua di Bangladesh selama Februari 2015. Sebelumnya, pada 13 Februari 2015, kecelakaan kapal menewaskan sedikitnya tujuh penumpang di Bangladesh selatan.

REUTERS | WINONA AMANDA

Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya