Hendak Kudeta Dibantu AS, Wali Kota Karakas Ditangkap

Reporter

Jumat, 20 Februari 2015 15:56 WIB

Nicolas Maduro berpidato dalam acara penyerahan rumah susun pemerintah kepada rakyat berpenghasilan rendah di Caracas, Venezuela, 5 September 2014. REUTERS/Miraflores Palace

TEMPO.CO, Karakas - Venezuela menahan tokoh oposisi yang juga Wali Kota Karakas, Antonio Ledezma, karena diduga merencanakan kudeta dengan dukungan Amerika Serikat. Dari informasi yang diperoleh Al Jazeera, Ledezma, 59 tahun, dibawa pergi ke sebuah lokasi yang dirahasiakan oleh sejumlah pria berseragam yang sebelumnya memaksa masuk ke kantor Ledezma.

"Beberapa pria tersebut mengenakan seragam polisi dinas rahasia nasional," kata salah seorang pembantu Ledezma, Kamis, 19 Februari 2015.

Tak lama kemudian, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan bahwa Ledezma bakal dihukum berat lantaran telah membuat keonaran. Dalam pidatonya pada Kamis malam, 19 Februari 2015, waktu setempat, Maduro mengatakan Ledezma telah ditangkap dan akan segera diseret ke meja hijau.

"Dia akan dimintai pertanggungjawaban atas seluruh tindak kejahatannya," ucap Maduro di layar kaca dan stasiun radio yang disiarkan secara nasional.

Pekan lalu, Maduro menyebutkan nama Ledezma masuk dalam daftar orang yang kerap mengiritik pemerintah dan mendapatkan dukungan Barat untuk merencanakan kudeta terhadap pemerintahan komunis yang dia pimpin.

Langkah Maduro menahan Ledezma tak pelak mendapatkan kecaman dari para pemimpin oposisi. Adapun warga Karakas memprotes penahanan ini dengan memukul-mukul pot bunga di jalanan dan membunyikan klakson mobil di perempatan jalan. Ratusan pendukung Ledezma berkumpul di depan markas kantor dinas intelijen setempat untuk melampiaskan kemarahan.

Proses penangkapan Ledezma oleh pasukan keamanan tampak dalam rekaman video yang beredar luas. Dalam rekaman video itu, sejumlah pria berpakaian hitam dan abu-abu membawa paksa Ledezma. Salah seorang pengawal Ledezma yang tak bersedia disebutkan namanya berkata, "Sepuluh pria yang mengenakan seragam anggota dinas intelijen nasional Venezuela memasuki gedung dengan membawa senjata dan kapak."

Menurut dia, mereka menggunakan senjata tersebut untuk merusak pintu kantor Ledezma. "Pria-pria bersenjata itu mengenakan topeng dan memasuki ruang Ledezma untuk membawanya pergi."

Hector Urgelles, juru bicara partai pimpinan Ledezma, Aliansi Rakyat Pemberani, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa sejumlah orang berseragam tidak menunjukkan identitas ataupun menjelaskan penahanan itu ketika membawa Ledezma. "Kami yakin Ledezma ditahan oleh polisi rahasia di Karakas," ucapnya.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka

Baca Selengkapnya

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.

Baca Selengkapnya

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.

Baca Selengkapnya

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.

Baca Selengkapnya

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.

Baca Selengkapnya

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.

Baca Selengkapnya

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.

Baca Selengkapnya