Hadapi Teroris, Pelajar Pakistan Ikuti Pelatihan Militer

Reporter

Jumat, 20 Februari 2015 12:06 WIB

Kepala militer Pakistan Jenderal Raheel Sharif menyapa seorang siswa sekolah umum militer saat dibuka kembali pertama kali usai penyerangan oleh militan Taliban yang menewaskan 143 siswa di Peshawar, Pakistan, 12 Januari 2015. Pool/Pakistan Army/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Islamabad - Pakistan memutuskan untuk memberikan pelatihan militer kepada para siswa guna menghadapi gelombang serangan teroris Taliban. Aparat kepolisian mulai melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk memberikan pelatihan cara menggunakan senjata organik, bahan peledak, termasuk cara menyediakan bantuan darurat.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis, 19 Februari 2015, sejumlah anak perempuan mengikuti pelatihan militer di Karachi bersama polisi. Siswa-siswa perempuan di sebuah sekolah di Multan, Punjab, itu mendapat pelatihan menghadapi situasi darurat, seperti cara mengamankan bahan peledak. Mereka juga dilatih memberikan bantuan bagi orang-orang yang terluka dan cara melakukan evakuasi di sekolah.

"Kami telah menerima pelatihan, dan sekarang kami akan menggunakannya jika kebutuhan mendesak," kata seorang pelajar perempuan di Sekolah Negeri Multan kepada Dawn.com.

Pelatihan militer juga diberikan polisi Pakistan kepada guru-guru dan murid-murid di sekolah Mama Parsi di Provinsi Sindh. Mereka dilatih di pusat pelatihan di Karachi. Polisi mengajarkan mereka cara mempertahankan diri dan menggunakan senjata.

Di Peshawar, ibu kota Provinsi Khyber Pakthunkhwa, para pelajar mengikuti pelatihan tempur menghadapi teroris. Pada 16 Desember 2014, sekelompok teroris Taliban menyerang sekolah militer di Peshawar. Sebanyak 145 orang tewas. Dari jumlah itu, 132 korban adalah murid sekolah militer tersebut.

"Ini keahlian kami dalam memberangus terorisme. Kami bekerja untuk pemerintah. Namun, menurut kami, hal ini juga harus diberikan kepada masyarakat sipil dalam situasi darurat," kata Maqsood Memon, seorang polisi di Sindh, kepada Dawn.com.

Menurut pejabat di Peshawar, para guru diizinkan bertempur melawan teroris sekitar 5-10 menit hingga bantuan tiba. Sebelumnya, guru-guru di Pakistan diizinkan membawa senjata, bahkan mereka dilatih menggunakan senjata untuk menghadapi teroris.

Selain mengikuti pelatihan militer, pejabat-pejabat Pakistan telah membangun tembok setinggi 8 kaki di sekitar gedung pemerintah hingga sekolah-sekolah. Tujuannya untuk berlindung dari serangan teroris.

Melawan terorisme, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif juga telah mencabut moratorium hukuman mati setelah enam tahun diberlakukan.

DAWN.COM | DAILY MAIL | MARIA RITA

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya