Milisi ISIS Pakai Viagra Lakukan Perkosaan Tak Bermoral

Reporter

Rabu, 18 Februari 2015 11:44 WIB

Sejumlah kerabat korban pemenggalan warga Kristen Koptik Mesir oleh Negara Islam (ISIS) menangis saat berada di desa al-Our, Minya, Mesirm 16 Februari 2015. REUTERS/Asmaa Waguih

TEMPO.CO, Raqqa -Para dokter yang bertugas di daerah yang dikuasai milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengatakan beberapa milisi ISIS mengkonsumsi Viagra sebelum melakukan tindakan perkosaan yang "tidak bermoral dan tidak wajar " kepada wanita.

Berlawanan dengan pandangan konservatif yang ketat dari kelompok tersebut, banyak anggota ISIS bahkan membeli pakaian minim untuk istri-istri mereka.

Berita ini berdasarkan laporan organisasi Raqqa is Being Slaughtered Silently, yang mengungkapkan bahwa banyak wanita yang takut keluar rumah karena sebagian anggota ISIS memiliki nafsu dan hasrat yang sangat tinggi.

Laporan tersebut menyatakan: "Sebuah bagian besar anggota ISIS mengalami anomali dalam bercinta dan keinginan naluriah yang brutal."

ISIS mengambil banyak wanita dan gadis-gadis muda sebagai budak nafsu selama masa kekuasaan mereka. Berdasarkan laporan Raqqa is Being Slaughtered menyebutkan, beberapa milisi mengambil beberapa istri secara paksa, sementara lainnya mencari gadis berusia sembilan tahun untuk dijadikan istri. Para milisi harus membayar mas kawin seharga £5.000 (sekitar Rp 98 juta).

ISIS menyatakan bahwa mereka akan 'mengambil tindakan keras' kepada wanita ketika mereka pertama kali mengambil alih kota Suriah, termasuk mencabut hampir semua hak-hak mereka. Wanita yang mencoba melepaskan diri dari pernikahan paksa seringkali dihukum rajam.

METRO | WINONA AMANDA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

42 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

42 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya