Kasus Pembunuhan Model Malaysia Diduga Ada 'Orang Kuat'  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Rabu, 18 Februari 2015 08:44 WIB

Ilustrasi pembunuhan. (harryramdhani)

TEMPO.CO, Sydney - Seorang komandan polisi Malaysia yang divonis hukuman gantung di Kuala Lumpur karena membunuh model Altantuya Shaariibuu bersuara di penjara Villawood, Sydney. Ia mengatakan diperintahkan untuk membunuh model berdarah Mongolia pada 2006 itu di tengah-tengah isu dugaan korupsi di negara asalnya.


Sirul Azhar Umar, nama polisi itu, mengatakan ia bertindak di bawah perintah sebelum menembak dua kali model dan penerjemah itu di bagian kepala. Ia kemudian membungkus tubuh sang model sebelum kemudian diledakkan.


"Saya berada di bawah perintah. Orang penting yang memerintahkan saya kini masih bebas," kata Sirul, mantan pengawal Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, kepada portal berita Malaysiakini melalui telepon.


Ia menyatakan, apa yang dilakukannya adalah bentuk pengabdian. "Bukannya saya tidak mencintai polisi atau negara, tapi saya bertindak di bawah perintah," katanya.


Sirul mengatakan pada Malaysiakini ia tengah menegosiasikan untuk melakukan wawancara dengan stasiun televisi Australia. Jika kesepakatan berhasil, ia dalam wawancara itu akan mengungkapkan mengapa bersama satu rekannya, Azilah Hadri, mereka membunuh Shaariibuu di sebuah hutan di pinggiran Kuala Lumpur. "Saya belum memutuskan untuk melakukan wawancara itu atau tidak," katanya.


Advertising
Advertising

Kasus pembunuhan Shaariibuu mencuat delapan tahun lalu di tengah kesepakatan pembelian kapal selam dari Prancis dan Spanyol seharga US$ 2 miliar. Saat pembelian kapal selam Scorpene itu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menjabat sebagai menteri pertahanan.


Shaariibuu, yang digambarkan sebagai gadis jetset penggemar pesta, menjadi penerjemah di tahap akhir negosiasi. Najib menyangkal pernah bertemu Shaariibuu atau memiliki kaitan dengannya dan pemerintahnya menyangkal melakukan kesalahan dalam pembelian kapal selam yang merupakan subjek investigasi oleh hakim di Prancis itu.


Motif pembunuhan Shaariibuu tidak pernah terungkap selama persidangan Sirul dan Azilah yang dijatuhi hukuman gantung oleh pengadilan tertinggi Malaysia. Eksekusi belum dilakukan karena menunggu upaya hukum lain.


Sirul mengatakan pada hakim selama persidangan bahwa ia adalah "kambing hitam yang telah dikorbankan untuk melindungi orang-orang yang tidak disebutkan namanya."


Azilah berada di penjara Kuala Lumpur menanti eksekusi. Sementara Sirul yang melakukan perjalanan ke Queensland sebulan sebelum putusan hukuman gantung dibacakan ditahan atas tuduhan pelanggaran imigrasi pada 20 Januari.


Australia tidak akan menyetujui permintaan Malaysia untuk mengekstradisi Sirul kecuali Kuala Lumpur memberikan kepastian tak akan melakukan eksekusi mati atas mantan personel kepolisian itu. Pihak berwenang Malaysia mengatakan mereka akan mengambil tindakan hukum untuk mencoba untuk membatalkan keputusan Australia.


Sirul mengatakan pada Malaysiakini dia baik-baik saja di pusat penahanannya dan diperbolehkan menggunakan telepon seluler serta internet. Sirul juga mengklaim bahwa ia belum pernah bertemu Abdul Razak Baginda, seorang mantan teman dan penasihat Najib Razak, yang awalnya didakwa bersekongkol melakukan pembunuhan tetapi kemudian dibebaskan.


Shaariibuu adalah mantan kekasih Baginda dan mengakui dalam surat yang ditemukan setelah pembunuhannya dia diduga meminta uang US$ 500 ribu untuk tetap diam tentang kesepakatan kapal selam. Baginda kini dikabarkan tinggal di Inggris.

MALAYSIAKINI | INDAH P.

Berita terkait

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.

Baca Selengkapnya

Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.

Baca Selengkapnya

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.

Baca Selengkapnya

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.

Baca Selengkapnya

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

11 Mei 2017

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.

Baca Selengkapnya

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

10 Mei 2017

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya