Survei Gallup: Rusia Musuh Utama Warga Amerika

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 17 Februari 2015 23:14 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden AS Barack Obama (tengah), berbicara di sela-sela KTT APEC, Beijing, 11 November 2014. AP/RIA Novosti Presiden Press Service

TEMPO.CO, Jakarta - Di mata orang Amerika Serikat, Rusia telah menjadi musuh nomor satu. Hal itu terungkap dari hasil jajak pendapat terbaru yang dibuat lembaga survei Gallup. Dalam survei itu, setiap responden diberi pertanyaan terbuka, "Apa nama satu negara di dunia yang Anda anggap sebagai musuh terbesar Amerika Serikat hari ini?” demikian pertanyaan dari pembuat jajak pendapat terkemuka di AS itu.

Hasilnya, Rusia menjadi negara yang paling banyak dipilih warga Amerika. Rusia dipilih oleh 18 persen responden, sementara Korea Utara menduduki posisi kedua dengan perolehan 15 persen. Diikuti oleh Cina 12 persen dan Iran 9 persen.

Sikap bermusuhan warga Amerika Serikat terhadap Rusia melonjak drastis tahun ini. Tahun lalu, dalam jajak pendapat serupa, warga Amerika yang memilih Rusia sebagai musuh hanya 9 persen. Pada 2012 bahkan hanya 2 persen.

Jajak pendapat juga mengungkapkan bahwa 72 persen orang Amerika melihat Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai sosok yang negatif. Hanya 13 persen warga Amerika yang menganggap Putin sebagai sosok baik.

”Peringkat Putin mirip dengan apa yang disurvei Gallup pada Maret tahun lalu, tapi turun sedikit sejak dia memimpin pemerintahan (Rusia) untuk periode kedua. Dan, jauh di bawah, ketika ia memimpin pemerintahan periode pertama,” bunyi pernyataan Gallup yang dilansir Moscow Times semalam.

Hampir setengah dari semua warga Amerika, yakni 49 persen, melihat pasukan militer Rusia sebagai ancaman penting untuk keamanan Amerika. Angka itu naik 32 persen dari tahun sebelumnya. “Meskipun peningkatan persepsi kekuatan militer Rusia sebagai ancaman kritis, ada masalah lain yang jadi tantangan internasional, seperti terorisme khususnya kelompok ISIS, dan pengembangan senjata nuklir Iran,” demikian pernyataan lembaga jajak pendapat AS itu.

MOSCOW TIMES | WINONA AMANDA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya