Seorang model memperagakan baju batik bercorak khas Tiongkok dalam pagelaran busana untuk perayaan Imlek di Rumah Batik Danarhadi, Semarang, 13 Februari 2015. Produsen batik, Danarhadi meluncurkan corak batik Tiongkok untuk menyambut perayaan Imlek. Tempo/Budi Purwanto
TEMPO.CO, Liaoning - Pertanyaan “kapan kawin?” kerap kali dilontarkan kepada orang yang masih lajang saat keluarga berkumpul, misalnya di hari raya. Itu pula yang dialami Liu Hung. Pria 32 tahun itu jenuh dengan desakan orang tuanya agar segera menikah.
Pertanyaan tersebut kembali menjadi momok bagi Liu saat tahun baru Cina atau Imlek tiba pekan ini. Demi menghindari bombardir pertanyaan soal kawin, Liu nekat menculik wanita yang dia temui di jalan untuk dipaksa menikah.
Pria yang bekerja sebagai pegawai bank ini menunggu mangsanya di semak-semak taman kota. Ketika menemukan kandidat perempuan yang cocok, dia langsung menyergapnya. Liu kemudian mengikat tangan dan memplester mulut korban.
Liu lalu membawa pulang si korban ke rumahnya di Daliang, bagian selatan Provinsi Liaoning, Cina. Liu memperkenalkan perempuan itu kepada orang tuanya dan mengaku mereka akan segera menikah.
Untungnya, perempuan korban ambisi Liu itu berhasil melepaskan tangannya saat diikat. Dia lalu menelepon pacarnya dari ponsel Liu. Polisi kemudian melacak nomor telepon yang digunakan korban.
Akhirnya Liu ditangkap ketika kembali ke rumah membawa kertas hiasan pesta pernikahan. Foto Liu disergap polisi segera beredar ke seantero Cina. “Dalam keluarga, saya satu-satunya yang tanpa pacar atau istri. Saya muak pulang ke rumah dan ditanyai,” kata Liu, seperti dikutip Metro pada Senin, 16 Februari 2015.
