Penembak Mahasiswa Muslim AS Akan Diadili Maret

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 15 Februari 2015 03:04 WIB

Craig Stephen Hicks (46), saat memasuki ruangan persidangan setelah melakukan penembakan terhadap tiga orang muslim di Durham County Detention Center, 11 Februari 2015. Hicks menyerahkan diri ke polisi setelah melakukan penembakan pada satu keluarga. AP/The News & Observer, Chuck Liddy

TEMPO.CO , Chape Hill - Pengadilan perdana terhadap pelaku penembakan tiga mahasiswa Muslim di Chapel Hill, Amerika Serikat, Craig Stephen Hicks, akan digelar Maret 2015.



Dilaporkan USA Today, polisi masih mencoba menentukan apakah faktor sentimen terhadap agama memainkan peran dalam pembunuhan Deah Shaddy Barakat, 23, istrinya, Yusor Mohammad (21), dan adik Yusor, Razan Mohammad Abu-Salha (19) pada Selasa (10/2) lalu.



Hicks, 46 tahun, yang langsung menyerahkan diri ke polisi sesaat setelah meluncurkan serangan penembakan di rumah Barakat, menyatakan peristiwa itu dipicu oleh cekcok tetangga yang berebut lahan parkir. Istri Hicks, Karen Hicks, mengkonfirmasi klaim ini dan menyatakan insiden tersebut tidak terkait dengan kebencian agama.



"Dia sangat menghormati hak orang lain. Pembunuhan ini tidak ada hubungannya dengan agama atau keyakinan korban," kata Karen, dikutip dari USA Today, Kamis (12/2).



Meski membela klaim suaminya, pada hari yang sama, Karen mengajukan surat cerai dari suaminya. Sementara, Mohammad Abu-Salha, ayah dari dua korban perempuan, mengatakan bahwa kepada News & Observer bahwa pembunuh menunjukkan tanda-tanda kejahatan rasial berdasarkan agama dan budaya.



Advertising
Advertising

"Ini bukan sengketa tempat parkir, ini adalah kejahatan rasial. Pria ini telah berselisih dengan putri saya dan suaminya beberapa kali sebelumnya, dan ia berbicara dengan pistol di sabuknya. Dan mereka tidak nyaman dengan dia, tetapi mereka tidak tahu dia akan berlaku sejauh ini," kata Abu-Salha yang juga seorang psikiater di Clayton.

Hicks menggambarkan dirinya sebagai pria ateis di akun Facebook-nya. Para tetangga mengatakan dia selalu tampak marah dan konfrontatif. Hicks muncul di pengadilan pada Rabu (11/2) atas tuduhan pembunuhan tingkat pertama. Polisi mengetahui insiden tersebut dari sambungan telepon 911 yang menyatakan mereka mendengar suara tembakan 5 hingga 10 kali, dan diikuti oleh suara orang berteriak.

Sementara itu, lebih dari 5.000 pelayat menghadiri pemakaman para korban di North Carolina, AS pada Jumat (13/2). Sebelumnya, acara mengenang para korban yang diselenggarakan di sebuah masjid pada Kamis (12/2), diikuti ribuan orang sampai harus dipindahkan ke lapangan atletik Universitas North Carolina, tempat para korban mengenyam pendidikan.



Sebelum memulai shalat jenazah, keluarga dan kerabat mengenang para korban di dalam mesjid Asosiasi Islam Releigh, tempat di mana korban dan keluarganya biasa menunaikan ibadah shalat. Ribuan warga ingin bergabung dalam salat jemaah tersebut, menyebabkan salat dilakukan hingga ke sebuah lapangan yang terletak di seberang masjid.

USA TODAY | WINONA AMANDA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya