TEMPO.CO, Sanaa – Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) mengikuti langkah negara-negara Barat menutup kedutaan besar mereka di Sanaa, Yaman. Sementara itu, bentrokan antara milisi Syiah, Al-Houthi, dan Sunni terus berlangsung hingga menewaskan sedikitnya 26 orang, Sabtu, 14 Februari 2015.
"Uni Emirat Arab mengumumkan penutupan kedutaannya di Sanaa pada Sabtu, 14 Februari 2015," tulis kantor berita WAM.
“Menurunnya situasi keamanan dan politik di Yaman dan kejadian-kejadian tragis terus disaksikan setelah Al Houthi melemahkan otoritas yang sah."
Arab Saudi dan UEA, yang beraliran Sunni, mengecam pemberontakan milisi Syiah yang dituding mendapat dukungan dari Iran serta menyebut tindakan Houthi sebagai kudeta.
Penutupan kedutaan telah mengisolasi pemerintahan baru Yaman, sehingga mereka terdesak untuk segera menggelar pertemuan pembagian kekuasaan internal antara Houthi dan oposisi.
Adapun pertempuran sengit yang terjadi di wilayah pegunungan di selatan, Provinsi Al-Bayda, menewaskan 16 anggota milisi Houthi serta 10 orang Sunni. Kabar ini diungkapkan pejabat keamanan setempat kepada Reuters.
Pemerintahan Yaman terancam runtuh dua pekan setelah kelompok Houthi mengambil alih kendali dan terus menggempur wilayah selatan.
Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Arab Saudi telah menutup kantor perwakilan mereka di Sanaa dan menarik seluruh anggota staf mereka karena alasan keamanan.
REUTERS | NATALIA SANTI
Berita terkait
Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang
26 Maret 2019
Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.
Baca SelengkapnyaNGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB
15 Desember 2018
Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.
Baca SelengkapnyaPresiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi
5 Desember 2017
Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.
Baca SelengkapnyaHouthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden
5 Desember 2017
Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,
Baca SelengkapnyaSerangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas
24 Agustus 2017
Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman
Baca SelengkapnyaArab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman
20 Agustus 2017
Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.
Baca SelengkapnyaPalang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman
29 Juli 2017
Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman
Baca SelengkapnyaDalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera
12 Mei 2017
Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.
Baca SelengkapnyaRekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47
12 Mei 2017
Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop
Baca SelengkapnyaPeringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa
27 Maret 2017
Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab