Pembunuh 3 Mahasiswa Muslim di AS Ternyata Atheis

Reporter

Kamis, 12 Februari 2015 10:56 WIB

Seorang wanita menangis saat menyaksikan foto-foto tiga orang muslim korban penembakan di apartemen dekat Universitas North Carolina, 11 Februari 2015. Craig Stephen Hicks menembak Deah Shaddy Barakat, Yusor Mohammad dan Razan Mohammad Abu-Salha. AP/The News & Observer, Chuck Liddy

TEMPO.CO, North Carolina - Pelaku penembakan tiga mahasiswa muslim di Amerika Serikat, Craig Stephen Hicks, dikenal seorang atheis yang mengecam semua agama. Hal ini terekam di laman Facebook-nya.

Hicks, 49 tahun, menyerahkan diri ke polisi setelah menembak mati tiga mahasiswa Universitas North Carolina, UNC, di Chapel Hill. Korban adalah Deah Shaddy Barakat, 23 tahun, Yusor Mohammad (21), dan Razan Mohammad Abu-Salha (19). Barakat dan Mohammad adalah suami-istri, sedangkan Razan adalah adik perempuan Mohammad.

Belum diketahui motif pelaku, namun diduga kuat adalah sentimen agama. Salah satu postingan-nya berbunyi: "Jika soal penghinaan, agamamu yang memulainya, bukan saya. Jika agamamu tetap menutup mulutnya, saya juga akan melakukannya."

Diberitakan The Independent, Rabu, 11 Februari 2015, dalam akun Facebook-nya, Hicks mengaku sebagai pendukung organisasi Atheists for Equality dan sangat aktif mem-posting status serta foto.

Tiga posting terakhirnya adalah video lucu yang menampilkan seekor anjing, iklan maskapai New Zealand Air, dan foto dari United Atheists of Amerika dengan tulisan, "Mengapa Kristen radikal dan muslim radikal menentang pengaruh satu sama lain sementara setuju dalam banyak hal-hal ideologis".

Salah satu foto menampilkan sepucuk pistol revolver miliknya yang terisi penuh peluru. Belum diketahui apakah pistol ini yang digunakan untuk menembak korban atau bukan.

Gambar-gambar yang diunggah Hicks kebanyakan menghina semua agama dan mendukung atheisme. Namun Hicks juga memajang fotonya dan istrinya yang sedang berlibur ke Disneyland.

Penembakan tiga mahasiswa muslim itu menuai kecaman dari seluruh dunia. Bahkan tokoh atheis terkenal Amerika Serikat, Richard Dawkins, ikut mengecamnya. Di laman Twitter-nya, Dawkins mengecam pembunuhan tersebut.

"Bagaimana seseorang yang bermoral TIDAK mengecam pembunuhan keji tiga muslim AS di Chapel Hill?" tulis Dawkins.

CNN | THE INDEPENDENT | WINONA AMANDA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya