RI Belum Berencana Tutup Kedutaan di Yaman

Reporter

Editor

Natalia Santi

Rabu, 11 Februari 2015 20:57 WIB

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir. TEMPO/Natalia Santi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia belum merasa perlu untuk menutup atau pun memindahkan kedutaan besar di Ibukota Yaman, Sanaa, meskipun beberapa negara sudah menarik semua diplomatnya. Sikap Indonesia terutama karena tidak seperti negara Timur Tengah lainnya, dari sekitar 2.600 WNI di Yaman sebagian besar pelajar dan mahasiswa.

“Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia terus memantau situasi di Yaman dengan seksama. Sampai saat ini belum ada rencana penutupan kedubes mengingat banyak WNI yang sekolah di situ,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir kepada Tempo, Rabu, 11 Februari 2015.

Dia menambahkan saat ini jumlah diplomat beserta staf Indonesia dan keluarganya di KBRI Sanaa mencapai 38 orang. Sedangkan jumlah WNI sekitar 2.600 orang.

Pihak KBRI Sanaa telah mengeluarkan imbauan kewaspadaan sejak Januari lalu terutama bagi WNI yang tinggal di Sanaa, Maa’rib dan beberapa wilayah lain di Yaman.

Selain meminta WNI untuk selalu membawa identitas diri, tidak terprovokasi aktivitas politik, menghindari lokasi rawan bentrokan bersenjata, KBRI juga mengimbau WNI untuk mewaspadai pemerasan yang dilakukan oknum dengan mengatasnamakan pemerintah Yaman.

Meski tidak ada perintah evakuasi resmi, tahun lalu KBRI Yaman telah mengevakuasi 332 WNI yang merasa terancam keamanannya. Menurut situs KBRI Yaman, hingga 19 November tahun lalu evakuasi dilakukan dalam lima gelombang.

Amerika Serikat, Inggris dan Prancis telah menyatakan menutup kedutaan besar dan menarik seluruh diplomatnya dari Sanaa, terkait situasi keamanan dan politik yang terus menurun di negara itu. Mereka juga mengimbau warganya untuk segera meninggalkan negara tersebut.

Yaman telah berada dalam krisis selama berbulan-bulan akibat pengepungan Ibukota oleh pemberontak Houthi yang beraliran Syiah. Kondisi kian memburuk setelah mereka mengkudeta pemerintahan pekan ini.

Perserikatan bangsa-bangsa berusaha menegahi dialog antara Houthi dan pihak lain di Yaman, sejak pemberontak membubarkan parlemen. Sebelumnya Houthi juga menyebabkan Presiden Abdrabuh Mansour Hadi mundur setelah militan mengepung rumahnya.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mendesak pemberontak untuk membebaskan Presiden Hadi, Perdana Menteri Kaled Bahah dan seluruh anggota kabinet Yaman yang mereka tahan.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

26 Maret 2019

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.

Baca Selengkapnya

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

15 Desember 2018

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.

Baca Selengkapnya

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

5 Desember 2017

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.

Baca Selengkapnya

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

5 Desember 2017

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

24 Agustus 2017

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

20 Agustus 2017

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

29 Juli 2017

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman

Baca Selengkapnya

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

12 Mei 2017

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.

Baca Selengkapnya

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

12 Mei 2017

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop

Baca Selengkapnya

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

27 Maret 2017

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab

Baca Selengkapnya