TEMPO.CO, Istanbul - Seorang perempuan berkebangsaan Turki membunuh suaminya karena tak tahan dipaksa melayani hasrat sang suami seperti dalam adegan film dewasa Jerman. Koran Turki, Hurriyet, melaporkan perempuan itu membunuh dengan cara menggorok leher suaminya dengan pisau dapur hingga tewas.
Pelaku bernama Gonul, 49 tahun, mengaku kepada jaksa di wilayah Isparta—kota di bagian barat Turki—bahwa ia sengaja membunuh suaminya karena tak tahan kerap dipukuli saat menolak beradegan suami-istri ala film dewasa. Suaminya, yang berusia 67 tahun, kerap menonton film Jerman dan meminta dilayani seperti adegan dalam film tersebut.
"Selama 20 hari pertama pernikahan, semuanya baik-baik saja. Tapi kemudian kekerasan dimulai," kata Gonul dalam kesaksiannya seperti dikutip jaksa.
"Dia menonton film Jerman sampai pagi dan ingin saya mengikuti adegan yang dia lihat. Ketika saya menolak, dia akan memukul," ujarnya, seperti dilansir dari laman AsiaOne, Ahad, 8 Februari 2015. Atas perbuatannya, Gonul kini ditahan dan akan segera menjalani persidangan.
Menurut pihak berwenang, Turki memang memiliki masalah besar dengan kekerasan dalam rumah tangga. Ratusan wanita tewas setiap tahun karena masalah ini. Sedangkan jumlah wanita yang membunuh suaminya jauh lebih sedikit. Kebanyakan istri membunuh suami karena melakukan perlawanan ketika mereka dipukuli.
ASIAONE | ROSALINA
Berita terkait
Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan
26 Oktober 2017
Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.
Baca SelengkapnyaErdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki
4 Agustus 2017
Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.
Baca SelengkapnyaLagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan
18 Juli 2017
Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya
Baca SelengkapnyaPemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki
7 Juli 2017
Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen
Baca SelengkapnyaJokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan
7 Juli 2017
Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.
Baca SelengkapnyaTerkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan
19 Juni 2017
Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.
Baca SelengkapnyaPaspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat
16 Juni 2017
Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.
Baca SelengkapnyaGebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap
16 Juni 2017
AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington
Baca SelengkapnyaTerkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan
3 Juni 2017
Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.
Baca SelengkapnyaSetelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina
2 Juni 2017
TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.
Baca Selengkapnya