TEMPO.CO , Kuala Lumpur: Selain membahas kerja sama di bidang otomotif, Pemerintah Indonesia dan Malaysia berencana mewujudkan zona waktu negara-negara ASEAN. Hal serupa, sebelumnya, pernah dibahas pada forum yang dihadiri oleh para menteri luar negeri negara-negara ASEAN pada bulan lalu.
“Persamaan zona waktu akan memperkuat rasa solidaritas sesama negara ASEAN,” ujar Presiden Indonesia Joko Widodo seperti yang dilansir Channel News Asia, 6 Februari 2015. Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak mengamini rencana itu.
Penetapan zona waktu ASEAN, dipercaya dapat membuat perbankan regional beroperasi dengan lebih efisien. Musababnya, terdapat sinergitas waktu pembukaan bank dan pasar modal.
Dalam wilayah ASEAN terdapat tiga perbedaan waktu. Dari bentang barat ke timur yang meliputi Myanmar-Singapura-Malaysia masing-masing terdapat perbedaan waktu 90 menit. Sedangkan Indonesia, dengan wilayah terluas, memiliki tiga zona perbedaan waktu, masing-masing 60 menit.
Presiden Jokowi akan berada di Malaysia hingga Sabtu, 7 Januari 2015. Selain membicarakan kerja sama otomotif, dan persamaan zona waktu, Presiden juga berupaya meningkatkan kerja sama ekonomi dan politik antar negara. Tidak lupa, membahas iklan salah satu perusahaan alat kebersihan yang melecehkan tenaga kerja Indonesia.
Selanjutnya, Presiden bertolak ke Brunei Darussalam pada hari yang sama hingga tanggal 8 Februari dan dilanjutkan kunjungan ke Filipina hingga 9 Februari. Presiden dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Selasa, 10 Februari 2015 dini hari.
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran
16 hari lalu
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran
TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.