ISIS Eksekusi Tiga Warga Cina

Reporter

Kamis, 5 Februari 2015 19:24 WIB

Sejumlah tentara Cina berjalan melalui depan Masjid Id Kah di Kashgar, Cina (31/7). Sejumlah tentara ini berjaga dikawasan ini karena adanya insiden penyerangan warga etnis Uighur dan Han. Getty Images

TEMPO.CO, Beijing - Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) membunuh tiga milisi asal Cina. Ketiganya, tulis media pemerintah Cina, dieksekusi karena ingin melepaskan diri dari ISIS untuk bertempur di Timur Tengah.

Cina sangat menaruh perhatian terhadap meningkatnya gerakan ISIS. Hal itu menimbulkan kekhawatiran berdampak pada kawasaan di Xinjiang, yang terletak di perbatasan Pakistan dan Afganistan. Meskipun demikian, Cina tidak menunjukkan tanda-tanda ambil bagian dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat menggunakan militernya guna melawan kelompok militan itu.

Menurut catatan Global Times, tabloid milik partai komunis Cina, pada Desember 2014, sekitar 300 kaum garis keras Cina bergabung bersama ISIS melalui Turki. Tabloid ini dalam edisi Kamis, 5 Februari 2015, setelah mengutip keterangan pejabat keamanan Kurdi, menyebutkan seorang pria Cina ditangkap, diadili, dan ditembak di Suriah pada akhir September 2014 setelah dia kecewa dengan langkah jihad yang ditempuh. "Dia ingin kembali ke Turki untuk kuliah."

"Dua milisi Cina yang lain dipancung kepalanya pada akhir Desember 2014 di Irak bersama sebelas orang lainnya yang berasal dari enam negara. ISIS menuduh mereka berkhianat dan mencoba melarikan diri," kata pejabat sebagaimana dikutip media Cina.

ISIS, kelompok bersenjata yang menguasai sebagian wilayah di utara dan timur Suriah serta bagian utara dan barat Irak, telah membunuh ratusan orang dalam berbagai pertempuran sejak akhir Juni 2014 saat mereka mendeklarasikan kekhalifahan.

Sejumlah pejabat di Cina menyalahkan kelompok separatis Gerakan Islam Turki Timur (ETIM) karena mengekspor kekerasan di Xinjiang, kawasan yang dihuni mayoritas muslim Uighur. Namun Cina masih samar-samar mengenai jumlah warganya yang berperang di Timur Tengah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei, tidak memberikan komentar atas kematian warganya dalam acara jumpa pers, tetapi menerangkan bahwa Cina menentang semua bentuk terorisme. "Cina ingin bekerja sama dengan komunitas internasional untuk melawan pasukan teroris, termasuk ETIM, penjaga keamanan global, dan stabilitas," kata Hong.

AL ARABIYA | CHOIRUL


Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

42 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya